Jelang Lebaran, Daging Ayam Broiler di Kota Probolinggo Melonjak
Sejak beberapa hari ini harga daging ayam pedaging (broiler) di Kota Probolinggo melonjak tajam. Diperoleh informasi, stok ayam di tingkat pengepul mulai langka menjelang Lebaran (Idul Fitri).
Menyikapi keluhan warga terkait melonjaknya daging ayam broiler dan menipisnya stok ayam, Tim Satgas Pangan Pemerintah Kota Probolinggo menggelar inspeksi mendadak (sidak), Jumat siang, 15 Mei 2020. Sasaran sidak adalah para penjual daging ayam hingga distributor ayam potong.
Sidak diikuti Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Sudiman; Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Gatot Wahyudi. Hadir pula Kabag Administrasi Perekonomian Wawan Soegyantoro dan perwakilan Polres Probolinggo Kota.
Sejumlah pedagang ayam potong di Pasar Baru, Kota Probolinggo mengatakan, ayam broiler yang sebelumnya Rp26-28 ribu per kilogram (kg) melonjak tajam sejak beberapa hari ini. Sejak tiga-empat hari lalu, daging ayam broiler meroket hingga Rp38-40 ribu per kg.
“Akibat harga daging ayam potong naik, dagangan kami sepi pembeli. Hingga menjelang dhuhur ini, saya baru bisa menjual 15 kilogram,” ujar Umi, pedagang daging ayam broiler di Pasar Baru.
Sejumlah pembeli mengeluhkan naiknya daging ayam broiler. “Ya, saya katakan, memang kulakannya juga naik,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan Erni, juga pedagang daging ayam broiler. “Biasanya dagangan saya laku Rp 40 kilogram, sekarang hanya laku 15 kilogram dalam sehari. Mungkin karena harganya naik Rp3.000-4.000 dalam beberapa hari ini,” katanya.
Di Pasar Baru terdapat sekitar 35 pedagang ayam broiler, yang dipasok dari sejumlah distributor. Sementara jumlah distributor daging ayam broiler di Kota Bayuangga sebanyak 5 orang, yang menyuplai sejumlah pasar tradisional.
Kelima distributor itu, Totok di Mayangan, Edi Santoso di Sumbertaman, Hudi di Jrebeng Lor, Misto di Pakistaji dan Sugiono di Sumberwetan.
Sementara itu Kepala Dipertahankan, Sudiman mengatakan, hasil pemantauan tim memang ada kenaikan harga di pasar. Tim kemudian mendatangi para distributor.
“Kenaikan harga ini karena beberapa hari lalu, stok ayam broiler untuk Kota dan Kabupaten Probolinggo sampai Lumajang di tingkat peternak terbatas,” katanya.
Salah satu distributor Totok mengaku, ia mendapat pasokan ayam broiler dari Jawa Tengah, karena stok di peternak lokal sangat terbatas. Ia terpaksa mengambil ayam dari luar Jatim.
Jika tidak mendatangkan ayam dari Jateng, Totok khawatir, stok ayam broiler akan kosong seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya. Risikonya tentu saja harga jual ayam akan naik di tingkat pedagang hingga di tangan konsumen.
Soal naiknya harga ayam beberapa hari ini juga terkait tidak adanya pasokan dari seluruh Probolinggo dan Lumajang. “Dari lokal tidak ada panen ayam, syukurlah ada channel dari Jateng sehingga stok ayam masih ada,” kata Totok.
Sudiman menilai, sudah biasa menjelang lebaran kebutuhan ayam potong broiler akan bertambah dan harga akan mengalami kenaikan. Namun ia memastikan tidak ada penimbunan di tingkat distributor.
Ia menjamin, ketersediaan ayam hingga Lebaran mendatang masih aman. Dicontohkan, Totok per hari memotong 750 ekor ayam broiler. Belum lagi dari empat distributor ayam lainnya di Kota Probolinggo.
“Sehingga saya menjamin, ketersediaan ayam broiler aman hingga Lebaran,” kata Sudiman. Apalagi, di tingkat petenak lokal (Probolinggo) sudah mulai mengeluarkan ayamnya. Diperkirakan harga daging ayam broiler akan turun dalam beberapa hari lagi.
Advertisement