Liga 2: Lawan Persis Solo, Persik Kediri Terapkan Skema 3-6-1
Bentrokan antarsuporter yang terjadi saat laga Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta, Selasa 10 September 2019, berimbas kepada klub Persis Solo dan Persik Kediri.
Suporter Pesis Solo, Pasopati dilarang mendampingi timnya ketika bertandang di Stadion Brawijaya Kediri, Jumat 6 September 2019.
Laga Persik menjamu Persis akan menjadi duel adu gengsi dua tim penghuni papan atas klasemen Liga 2 2019 Wilayah Timur. Macan Putih saat ini bertengger di posisi empat. Sedangkan Laskar Sambernyawa bertengger di peringkat tiga.
Bertindak sebagai tuan rumah, Persik mengusung misi kemenangan demi menjaga tren positif.
Asisten Pelatih Persik Kediri Johan Prasetyo meminta pemainya untuk melupakan peristiwa kerusuhan antar suporter. Mereka harus fokus menghadapi Persis Solo.
"Buntut terjadinya kerusuhan antar suporter sedikit membawa dampak piskologi bagi para pemai. Karena hasil endingnya kita sudah positif. Cuma setelah pertandingan ada dampak di luar perkiraan kita. Tapi saya berharap pemain besok menampilkan permainan terbaik, dan bisa memenangkan pertanding," ujar mantan stiker Persik Kediri ini, Kamis 5 September 2019.
Johan Prasetyo mengungkapkan, saat menghadapi Persis Solo, timnya akan menerapkan skema pola permainan yang sama ketika berhadapan melawan PSIM Yogyakarta, yakni 3-6-1.
"Strategi masih sama seperti kita gunakan melawan PSIM. Tidak banyak perubahan," ujarnya.
Ia berharap meski timnya telah berhasil mengalahkan pemuncak klasmen sementara di Grup Wilayah Timur, PSIM Yogyakarta. Skuad Persik kediri harus tetap memiliki motivasi tinggi untuk memenangkan pertandingan esok hari.
"Motivasi tetap, setiap pertandingan di kandang hukumnya wajib menang," tegasnya.
Sementara itu, pelatih Persis Solo, Khoirul Huda mengungkap, beberapa pemainya mengalami cedera dan terkena akumulasi kartu.
"Meski demikian, kami tetap memiliki semangat tinggi dalam menghadapi pertandingan besok," tegasnya.
Lebih lanjut, ia merasa dirugikan karena saat menghadapi Persik Kediri, timnya tidak mendapatkan dukungan dari suporter.
"Ya yang jelas secara tim, kita dirugikan. Intinya kita berharap sebetulnya idealnya kita bermain ada Pasopati, teman-teman suporter yang mendampingi kami," kata Khoirul Huda.
Advertisement