Jelang KTT G20 di Bali, Aparat Jatim Gelar Kesiapan Pengamanan
Aparat keamanan dan seluruh stake holder di Provinsi Jawa Timur memastikan kesiapannya untuk mendukung pengamanan KTT G20 di Bali. Kesiapan ini ditunjukkan dalam apel gelar pasukan TNI-Polri dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Senin, 7 November 2022.
Apel Gelar Pasukan ini dipimpin Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto didampingi Kapolda Jawa Timur Irjenpol Toni Harmanto, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, dan Danguskamla Koarmada II Laksma TNI Gung Putu Alit Jaya. Kegiatan ini juga dihadiri seluruh Komandan Kodim dan Kapolres/Kapolresta se-Jawa Timur.
“Tujuan kami mengecek kesiapan, untuk memastikan kesiapan personel di jajaran kami semua, dalam rangka mengantisipasi dan membantu pengamanan kegiatan KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali,” jelas Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto, usai apel.
Dia menjelaskan, Jawa Timur bersebelahan dengan Bali. Oleh karena itu, pihaknya punya kewajiban bagaimana menciptakan suasana aman di Jawa Timur. Dia menambahkan, ada beberapa titik yang akan menjadi prioritas untuk penguatan pengamanan.
Dia mencontohkan, Pelabuhan Penyeberangan ASDP di Ketapang, Banyuwangi. Pelabuhan ini menjadi jalur penyeberangan dari Jawa menuju ke Bali. Berikutnya, ada Bandara Banyuwangi. Di sana, lanjutnya, telah disiapkan unsur udara untuk membantu evakuasi dan sebagainya.
“Kemudian di titik obyek vital seperti di PLTU Paiton. Kami membantu memperkuat keamanan di PLTU Paiton untuk memastikan operasional PLTU Paiton tidak terganggu dalam rangka suplai listrik ke Bali,” tegasnya.
Dia menyebut, dalam apel gelar pasukan itu total ada 709 personel yang terlibat. Dalam apel tersebut juga ditampilkan beberapa kendaraan dan perlengkapan pendukung keamanan mulai dari sepeda motor, mobil rantis, perahu karet, RIB.
Personel ini terdiri dari gabungan TNI dan Polri serta unsur pemerintahan daerah yang dibantu kelompok masyarakat seperti Senkom, Orari dan sebagainya. “Sangat luar biasa mereka, bahu membahu untuk saling sinergi dalam rangka membantu pengamanan ini,” ujarnya.
Setelah menggelar apel, rombongan mengecek kesiapan di Pelabuhan Ketapang, dan juga Bandara Banyuwangi. Forkopimda Provinsi Jawa Timur ini melihat posko pengamanan yang telah didirikan di Ketapang untuk mengecek kesiapan pengamanan di tempat itu.
Kapolda Jawa Timur Irjenpol Toni Harmanto, menyatakan, kegiatan pengamanan yang dilakukan di Banyuwangi merupakan kegiatan imbangan pengamanan KTT G20 di Bali. Dia menyebut, selain beberapa obyek vital, pengamanan juga dilakukan di beberapa titik pelabuhan rakyat.
Dia menyebut, Pelabuhan Rakyat menjadi salah satu konsen dalam pengamanan ini. “Ini juga menjadi fokus kita dalam kegiatan pengamanan di wilayah Banyuwangi,” tegasnya.
Menurutnya, semua jalur yang menjadi potensi menjadi jalur masuk dan keluarnya baik barang maupun orang ke Bali tanpa terdeteksi akan menjadi fokus perhatian pengamanan. Semua unsur pengamanan telah yang terlibat telah memahami tugas masing-masing sesuai dengan tupoksinya. “Jadi bisa memastikan kegiatan G20 di Bali bisa berlangsung dengan aman,” tegasnya.
Khusus untuk pelabuhan Ketapang, lanjutnya ditempatkan personel gabungan sebanyak 359 orang. Khusus dari kepolisian sebanyak 143 personel. Dia menyebut, di Pelabuhan Ketapang juga ditempatkan sejumlah personel pasukan. “Sudah pasti di titik yang menjadi sasaran vital untuk penyeberangan kami tempatkan di sana gegana, sniper dan sebagainya,” pungkasnya.