Jelang Imlek, Pedagang Bandeng Jumbo di Rawa Belong Sepi Pembeli
Pedagang ikan bandeng spesial menyambut tahun baru imlek, di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat mulai rame. Mereka umumnya datang dari Brebes Jawa Tengah, Bekasi, dan Cilincing Jakarta Utara. Bandeng yang dibawa rata-rata berukuran jumbo antara 2 hingga 5 kg per ekor.
Untuk ukuran jumbo, harga per kilonya bisa mencapai Rp80 ribu, sedang yang berukuran sedang per kilonya dipatok Rp60 ribu, lebih mahal dari hari biasa yang cuma Rp45 ribu.
Salah seorang pedagang ikan Bandeng asal Brebes Jawa Tengah, Kunayak mengatakan, buka lapak di pasar kaget Rawa Belong sejak Minggu, 4 Januari 2024, tapi pembelinya masih sepi.
Pria berusia 60 tahun itu membandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Sekarang pedagang bandeng Imlek di Rawa Belong jumlahnya semakin berkurang, pembelinya pun tidak seramai dulu.
"Saya berjualan bandeng di Rawa Belong setiap menjelang imlek. Itung-itung sudah 20 tahun meneruskan usaha bapak saya," katanya.
Pengalaman Kunayak, meskipun disebut bandeng spesial imlek, pembelinya kebanyakan warga Betawi, komunitas Tionghoa hanya beberapa orang saja.
"Mereka mungkin lebih suka belanja di super market atau lewat online, tapi yang engkong-engkong masih suka belanja ikan bandeng di pasar tradisional, ada kepuasan tersendiri," ujarnya.
Bawa Keberuntungan
Masyarakat etnis Tionghoa meyakini, ikan bandeng merupakan sumber rezeki dan keberuntungan. Dalam Bahasa Mandarin, ikan bandeng disebut dengan "yu" atau "yoo", diartikan sebagai surplus atau berlimpah.
Mengonsumsi ikan saat Imlek diharapkan bisa membawa kemakmuran dan rezeki melimpah sepanjang tahun. Sebab itu, ikan bandeng saat tahun baru Imlek sengaja dipilih yang besar sebagai simbol rezeki yang besar dalam kehidupan.
Lalu, banyaknya duri yang terdapat di ikan bandeng bisa dimaknai sebagai manusia dalam menjalankan kehidupan yang rumit. Sehingga perlu ketelitian dan kehati-hatian. Sama seperti makan ikan bandeng harus teliti dan hati-hati.
Dalam pandangan ahli gizi, kandungan dalam ikan bandeng juga sangat baik bagi tubuh. Ikan bandeng memiliki kandungan gizi tinggi yakni mencapai 24 persen. Kandungan lemak dalam satu porsi bandeng sebesar 20 persen lemak jenuh, 19 persen kolesterol, dan 9 persen lemak total dari yang disarankan pada orang dewasa.
Selain itu, ikan bandeng juga memiliki asam lemak omega 2 yang bermanfaat menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengatasi radang.
Lambang Kesetiaan
Berbeda dengan masyarakat Betawi, hidangan ikan bandeng besar dalam jamuan makan pada tahun baru imlek merupakan lambang kesetiaan pada orang tua. Karena itu, ketika berkunjung ke rumah orang tua, pada tahun baru imlek bawaan utama adalah ikan bandeng.
"Tapi sayang budaya berkunjung ke orang tua dengan membawa ikan bandeng sekarang mulai luntur, seiring dengan perkembangan zaman," ujar salah seorang tokoh Betawi di Palmerah, H Hudori.
Pria yang menekuni dunia pendidikan ini mengkritik, jangankan membawa masakan ikan bandeng, bersilaturahmi dengan orang tua saja sudah pada malas. "Anak-anak sekarang lebih suka bersilaturahmi lewat gawai dari pada bertemu langsung," ujar Hudori.