Jelang Imlek, Pasien COVID-19 di China Mengkhawatirkan
Rumah sakit Huaxi di China bagian selatan mengalami kebanjiran pasien COVID-19 usai pemerintah China melonggarkan pembatasan. Kasus yang kini tak lagi dihitung diprediksi akan meningkat menjelang Imlek tahun depan.
Antrean Mengular
Staf di rumah sakit tersebut mengaku kondisi antrean ambulans di tempatnya disebut sebagai terpanjang selama 30 tahun ia bekerja, dikutip dari Channel News Asia, Rabu 28 Desember 2022.
Semua pasien disebut sebagian besar masuk dengan status COVID-19. Pasien yang datang sebagian besar lansia datang dalam kondisi kritis dan memiliki penyakit bawaan lain.
Sementara rumah sakit tak memiliki obat khusus COVID. Pemerintah Beijing berencana membagikan obat COVID-19, Paxlovid ke rumah sakit dan klinik lokal. Namun diduga obat akan sulit didapat orang biasa.
Pemakaman Penuh
Selain rumah sakit, krematorium Dongjiao di Chengdu juga penuh. Krematorium terbesar itu tak henti mengremasi pasien dengan sedikitnya 200 jenazah per hari. Sedangkan sebelumnya krematorium hanya sebanyak 30 sampai 50 per hari. Pegawai menyebut sebagian besar pasien meninggal akibat COVID-19.
Di saat yang sama, pemerintah China tak lagi menghitung kasus dan mengubah definisi kematian akibat COVID-19 hanya untuk yang mengalami gagal napas. Sementara kematian terbanyak sering akibat pasien dengan komorbid. Kasus diduga akan semakin tidak terkontrol ketika jutaan orang melakukan mobilitas saat Imlek tahun 2023.
Advertisement