Jelang Idul Kurban, RPH Surabaya Siapkan Deteksi LSD pada Sapi
Mengantisipasi munculnya penyakit kulit berbenjol yang disebabkan oleh Lumpy skin disease virus (LSD), pada hewan kurban di Surabaya jelang Hari Raya Idul Adha. Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Surabaya menyiapkan langkah filtrasi.
"Filtrasi hewan kurban yang masuk RPH akan diawali skrining ketat, sama seperti ketika merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya Fajar Arfianto Isnugroho, Selasa, 23 Mei 2023.
Fajar menjelaskan, skrining dilakukan dengan penyemprotan desinfektan, suntikan vitamin pada sapi yang dijual di RPH. Itu yang diutamakan.
Mengenai SOP penerapan filtrasi atau penyaringan, ujar Fajar harus memiliki surat kesehatan dan dibarengi pemeriksaan kondisi setiap hewan kurban yang masuk.
Hal ini juga untuk menjamin bahwa hewan yang dijual RPH dalam keadaan sehat. "Sehat dipastikan dengan apa, ada surat-suratnya, ada tim dokter yang memastikan hewan bebas wabah, baik PMK maupun LSD," ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan kondisi ternak paling utama harus dilakukan sebelum dilakukan pengiriman. Artinya penanganan awal dilakukan di peternakan. "Tapi kami juga tetap menerapkan mekanisme ketat untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi bebas paparan penyakit LSD maupun PMK," terang Fajar.
Di samping itu, ungkap Fajar memastikan kesehatan hewan kurban juga bagian dariĀ ketentuan dalam syariat agama Islam. Bukan hanya bisa dipotong, hewan kurban juga harus sesuai syarat syariat Islam. "Fokus RPH mempersiapkan pelayanan kurban bulan depan, sesuai tema tahun ini, "Kurban Aman 2023" dengan tagline "Kurban Sehat dan Terawat," tandasnya.
Di tahun kurban ini, PD RPH Surabaya juga menargetkan adanya peningkatan jumlah pemotongan hewan kurban sebesar 10 persen dari tahun lalu. Diketahui, tahun lalu RPH memotong 140 ekor sapi, kurang lebih sekitar 70 ton.
Ditanya mengenai layanan RPH saat kurban tahun ini, pihaknya mengungkapkan, tak berbeda jauh dari sebelumnya. Ada dua paket pemotongan, yakni potong, kemas dan kirim serta paket sontor atau lepas tulang. "Masyarakat bisa memilih paket mana yang sesuai kebutuhan dan keinginan," pungkasnya.
Advertisement