Jelang Idul Adha, Polda Jatim Imbau Warga Tidak Toron
Polda Jatim mengimbau agar masyarakat tidak melakukan mudik ke kampung halaman saat Hari Raya Idul Adha, pada 20 Juli mendatang. Imbauan ini terkait pandemi Covid-19 yang semakin melonjak tiap harinya.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta pun meminta agar seluruh lapisan masyarakat, khususnya warga Madura tidak menggelar Toron, atau tradisi mudik ke Pulau Madura saat Hari Raya Idul adha.
"Kami sampaikan tolong jangan laksanakan budaya ini dulu. Sebulan hingga dua bulan kita harus sabar menghadapi Covid-19 ini," kata Nico dalam konferensi persnya, Kamis, 15 Juli 2021.
Di sisi lain, kata Nico, Polda Jatim juga telah memohon kepada para ulama, agar ikut mengimbau masyarakat supaya tidak melaksanakan tradisi Toron. "Kami juga memohon kepada alim ulama terkait masalah Idul Adha atau tradisi Toron," jelasnya.
Nico pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan pandemi Covid-19, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Ayo masyarakat bersatu, ayo pengusaha bersatu. Karena musuh kita tidak kelihatan. Senjata utama kita ayo memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi kegiatan," ucapnya.
Sebelumnya, pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair), Dr Windhu Purnomo mewanti-wanti pemerintah agar betul-betul melakukan upaya lebih dalam penanganan virus corona atau Covid-19. Mengingat, seminggu ke depan ada momen perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 H, atau 20 Juli 2021.
Windhu mengatakan, momen Idul Adha ini bagi sebagian warga Indonesia menjadi momen yang lebih besar dibanding Hari Raya Idul Fitri. Seperti halnya pada warga Madura yang memiliki tradisi Toron setiap Idul Adha.
Menurutnya, tradisi seperti ini akan mengancam kondisi Indonesia yang saat ini sedang berjuang menekan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.
"Selasa minggu depan ada momen Idul Adha, kalau ini sampai tidak ada larangan mobilitas akan semakin tidak karu-karuan. Apalagi di Jatim Idul Adha lebih besar dibanding Idul Fitri," ujar Windhu.