Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Malang Was-Was Wabah LSD
Peternak Sapi di Kelurahan Sanan, Kota Malang, Jawa Timur khawatir terkait adanya ancaman wabah penyakit menular Lumpy Skin Disease (LSD). Para peternak was-was adanya wabah tersebut dapat memengaruhi penjualan menjelang Idul Adha 1444 Hijriyah yang diperkirakan jatuh pada akhir Juni 2023, ini.
Salah satu peternak sapi, Kurniawan Hutomo, usia 26 tahun, mengatakan bahwa dirinya sudah mendengar wabah LSD tersebut menyebar di daerah Pasuruan dan khawatir masuk ke Malang.
"Kalau di sini enggak ada (LSD), semoga tidak ada, kalau khawatir pasti ada, kalau kata teman saya di Pasuruan itu ada,” ujarnya pada Rabu 7 Juni 2023.
Kurniawan mengatakan bahwa untuk mengantisipasi wabah LSD tidak sampai menyerang sejumlah sapi miliknya. Pengawasan dan perawatan untuk pembesaran sapi selalu dipantau.
Wabah LSD biasanya ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung dan perut.
“Itu penyebabnya hampir sama dengan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), (sapi) dari luar daerah masuk ke sana, jadi menular," katanya.
Di Kelurahan Sanan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang terdapat sekitar 3.500 ekor sapi. Jumlah tersebut termasuk 11 sapi jenis Limosin dan Simmental milik Kurniawan.
"Biasanya Dispangtan Kota Malang keliling ke kandang-kandang, pantau kesehatan sapi, juga diberi vitamin," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan vaksinasi kepada hewan ternak secara rutin untuk mencegah penyebaran wabah PMK dan LSD.
"Belum ada, semoga tidak ada lagi (kasus PMK). Sebenarnya untuk kasus PMK di Kota Malang sudah tidak ada, karena kegiatan vaksinasi sudah secara rutin dilakukan sebagai upaya pencegahan PMK," katanya.
Advertisement