Jelang Idul Adha, Peternak Kambing Mengeluh Penjualan Lesu
Menjelang hari raya Idul Adha, biasanya penjualan hewan kurban kambing meningkat. Namun, tidak demikian yang terjadi di Bondowoso, Jawa Timur. Satu minggu menjelang hari raya Idul Adha 1442 Hijriah, yang jatuh pada Selasa 20 Juli 2021. Sejumlah peternak kambing di Kota Tape (sebutan Bondowoso) mengeluhkan lesunya penjualan hewan kurban.
Padahal, permintaan kambing untuk hewan kurban biasanya meningkat menjelang Idul Adha. Namun, seiring melemahnya kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir ditambah penerapan PPKM Darurat Covid-19, membuat lesunya pasar hewan kurban di Bondowoso. Pesanan hewan kurban pada peternak kambing menurun drastis.
”Tahun lalu saat seminggu (sepekan) menjelang hari raya Idul Adha, penjualan kambing untuk hewan kurban milik saya mencapai 10-15 ekor dalam sehari. Tapi, sekarang penjualan kambing turun drastis maksimal 5 ekor setiap hari. Ini dampak dari pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat, sehingga pasar hewan tidak buka,” kata Dedi Faizal peternak kambing di Bondowoso, Selasa, 13 Juli 2021.
Meski begitu, lanjut Dedi Faizal, harga penjualan kambing kurban tidak turun di pasaran. Justru sebaliknya, sepekan menjelang Idul Adha, harga penjualan cenderung naik dibandingkan hari-hari biasa dengan selisih sekitar Rp.200 ribu. ”Kalau harga penjualan kambing kurban cenederung naik. Hanya daya beli masyarakat yang menurun drastis. Kalau tahun kemarin, penjualan kambing kurban ramai, hingga peternak kewalahan memenuhi permintaan,” terangnya.
Peternak kambing kurban lainnya, Abdul Halim juga mengungkapkan, pembelian kambing menjelang Idul Adha menurun drastis. Penyebabnya, lanjut dia, kondisi ekonomi masyarakat melemah, akibat pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat Covid-19 di Bondowoso.
”Tahun lalu permintaan kambing kurban dari peternak sampai 10-12 ekor setiap hari. Tapi, saat ini menjelang Idul Adha, kambing bisa terjual maksimal 5 ekor sudah bagus. Ini karena lesunya penjualan kambing kurban, akibat akibat pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat,” katanya.
Karena itu, Dedi Faizal maupun Abdul Halim memanfaatkan media sosial facebook, WhatsApp, Instagram, dan lainnya untuk memasarkan ternak kambingnya. Terlebih, pembeli kambing kurban milik dua peternak, ini ada dari luar Bondowoso, seperti Jember, Situbondo, dan Probolinggo.
”Pemasaran menggunakan media sosial sangat efektif di masa pandemi Covid-19 dan PPLM Darurat ini. Pembeli bisa melihat dan memilih kambing dengan video call dan kalau cocok baru diambil,” ujar Dedi Faizal.