Jelang Idul Adha, KH Mutawakkil: Perlu Sinergi Hadapi Wabah PMK
Umat Islam selalu berkemauan untuk meningkatkan ibadah dan amal baiknya. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha, selain berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji, umat Islam berusaha untuk melakukan ibadah kurban.
Sayangnya, pada masa-masa sekarang ini justru masyarakat menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan-hewan ternak, seperti kambing dan sapi.
“Oleh karena itu butuh kerja sama antarsemua komponen untuk menghadapi masalah ini. Menjelang Hari Raya Idul Adha, semua masyarakat ingin beribadah kurban,” tutur Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah.
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo mengungkapkan hal itu, saat menghadiri Koordinasi dan Halal Bihalal MUI Kabupaten Lumajang, Rabu 8 Juni 2022 di Pendopo Arya Wiraraja.
Perkuat kerja sama Ulama dan Umara
Lebih jauh Kiai Mutawakkil --panggilan akrabnya-- meminta adanya sinergi antara MUI dan pemerintah. Dengan kerja sama antara ulama dan umara, niscaya segala persoalan yang terjadi di tengah masyarakat akan bisa diatasi dengan baik.
“Saya titip agar menjaga relasi harmoni dengan bupati. Bagaimanapun sinergi ini dibutuhkan untuk kemaslahatan warga Lumajang,” katanya.
Respon Bupati Lumajang
Dalam acara yang sama, Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta kepada MUI Kabupaten Lumajang untuk melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan kurban.
“Karena tidak semua orang membaca dan mengerti fatwa MUI. Kamu mohon dibantu untuk sosialisasi bagaimana hewan kurban yang sah untuk kurban apalagi saat merebaknya PMK,” ujarnya.
Bupati Thoriq pun berharap masyarakat dapat saling membantu menghadapi wabah ini.
“Pemkab Lumajang sudah berikhtiar mencari titik temunya, jika masyarakat ingin berkurban saran kami membeli sapi di peternak. Kami harapkan masyarakat saling membantu agar semua berjalan dengan baik,” tuturnya.
Advertisement