Jelang Idul Adha Ketersediaan Stok LPG di Kediri Masih Aman
Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG dalam rantai distribusi Pertamina sampai pangkalan pesmi LPG 3kg dalam keadaan aman. Halitu menyikapi ketersediaan dan melambungnya harga LPG 3kg di beberapa daerah di Jawa Timur.
Yang dikeluhkan masyarakat mengenai harga dan ketersediaan ada di level pengecer/toko kelontong. Posisi itu sudah berada di luar kewenangan Pertamina untuk pengawasan dan penertiban.
Area Manager Comm, Rel & CSR Ahad Rahedi mengatakan pihaknya khawatir apabila Pemda bersama unsur di daerah tidak bergerak cepat, ada pihak-pihak yang sengaja membuat situasi agar mendapatkan keuntungan.
“Masyarakat seharusnya tidak perlu resah. Cara paling gampang adalah membeli di pangkalan resmi Pertamina/SPBU terdekat agar mendapatkan stok yang selalu tersedia. Juga harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 16.000,- yang ditetapkan Gubernur Jatim,” ujar Ahad.
Ahad menambahkan, saat ini seluruh desa/kelurahan di Jawa Timur minimal pasti terdapat 1 (satu) pangkalan resmi LPG Pertamina. “Pertamina sejak tahun 2017 memiliki program One Village One Outlet (OVOO) LPG yang capaiannya sudah sejak lama mencapai 100% untuk Jawa Timur. Sehingga tidak ada alasan lagi orang cari LPG susah, karena di desanya sudah pasti ada pangkalan,” tambah Ahad.
Saat ini jumlah pangkalan LPG 3kg Se-Jatim mencapai 39.931 unit. Untuk stok LPG di Jawa Timur dalam keadaan aman sebesar 24.377 metrik ton dengan konsumsi harian mencapai 4.673 metrik ton.
“Pangkalan LPG berfungsi melayani konsumen pada tingkat akhir yaitu pengguna secara langsung. Analogi pangkalan dan pengecer adalah seperti SPBU dan penjual bensin eceran," ujarnya.
Namun Ahad menyayangkan masih banyak warga yang mengeluh di level pengecer tidak ada dan enggan ke pangkalan dengan alasan jaraknya jauh. "Padahal di desanya terdapat pangkalan resmi dan stok selalu tersedia dengan harga HET,” imbuhnya.
Selain melakukan pengawasan kepada pengecer, Pemda juga diharapkan gencar melakukan sosialisasi konsumen LPG yang berhak dan tidak berhak sesuai amanat dalam SK Surat Edaran Dirjen Migas No. B2461/MG.05/DJM/2022.
“Masih banyak hotel restoran kafe yang menjadi ranah usaha dalam pengawasan Pemda yang menggunakan LPG 3kg yang bukan peruntukannya. Mereka membeli di pengecer yang mengambil hak masyarakat yang membutuhkan,” pungkas Ahad.
Sebagaimana diketahui beberapa waktu terakhir di Nganjuk terjadi kondisi peningkatan permintaan dan kekurangan stok LPG di level Pengecer. Pemda setempat bersama Pertamina langsung melakukan sidak pada pekan lalu. Kegiatan diawali dengan pengecekan stok terhadap pangkalan LPG 3kg di Kelurahan Payaman Kecamatan Nganjuk, Kelurahan Klurahan Kecamatan Ngronggot dilanjutkan dengan sidak beberapa pelaku usaha.