Jelang HJL, Bupati dan Forkompimda Ziarah Makam Leluhur Lamongan
Sudah menjadi tradisi. Sehari.menjelang puncak peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL), Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Wabup Abdul Rouf dan Jajaran Forkopimda lengkap berziarah ke makam leluhur Lamongan.
Ini sekaligus napak tilas sejarah perjuangan leluhur, khususnya para pendiri Lamongan, yang menjadikan 26 Mei sebagai penanda HJL.
Ziarah makam untuk HJL ke 454 tahun ini, sasaran kali pertama mengunjungi Makam Mbah Sabilan. Lokasinya di Kelurahan Tumenggungan l, Kecamatan Lamongan.
Mbah Sabilan merupakan patih atau panglima perang dari Adipati Lamongan III, Raden Panji Puspa Kusuma sekitar tahun 1640 - 1665.
Nama asli Mbah Sabilan hingga kini tidak diketahui. Itu hanya julukan karena ia meninggal sebagai sabilillah di medan perang.
Ziarah makam dilanjutkan ke makam Mbah Punuk dan Mbah Lamongan. Tidak Jauh. Hanya berjarak sekitar 100 meter, sehingga bupati dan rombongan cukup berjalan kaki.
Mbah Lanong yang bernama asli Hadi merupakan santri Kasunanan Giri yang sangat pintar. Selain itu, terampil, cakap, dan menguasai ajaran agama Islam dan ilmu pemerintahan. Saat itu ia ditunjuk Sunan Giri menyebarkan ajaran agama, mengatur pemerintahan, dan kehidupan masyarakat di kawasan Kenduruan.
Hadi sukses menjalan tugasnya. Tidak Heran, jika akhirnya mendapatkan pangkat, Rangga dan kemudian dikenal dengan sebutan Ranggahadi.
Karena keberhasilannya pula, ia juga mendapat julukan Lamong, yang artinya among atau ngemong serta mampu mengayomi masyarakat.
Karir sukses ini kemudian menbuahkan penghargaan, hingga akhirnya dinobatkan sebagai Adipati dengan gelar Tumenggung Surajaya. Bersamaan itu, Sunan Giri IV atau Sunan Prapen langsung mengumumkan wilayah Kranggan Lamongan menjadi Kadipaten Lamongan.
"Lamongan kini sudah berusia 454 tahun. Tadi sudah dibacakan sejarah para tokoh-tokoh leluhur kita, mari kita teladani spirit perjuangan beliau-beliau, dan supaya kedepan dalam menjalankan pemerintahan kita semakin mantap dan semakin baik. Semoga semuanya para pendiri, para sesepuh para aulia yang ada di Lamongan ini semuanya diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanallahu wa Ta'ala,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Bupati Yuhronur juga menambahkan, dalam mencapai kejayaan diperlukan harmonisasi pembangunan baik fisik maupun spiritual, sesuai tema HJL ke 454 Merajut Harmoni untuk Lamongan Megilan.
“Terima kasih kepada Forkopimda, jajaran pemerintahan dan seluruh masyarakat Lamongan yang bersama-sama membangun Lamongan mencapai kejayaan,” pungkas pungkasnya.
Diketahui, malam hari menjelang hari H HJL 454 semua warga Lamongan melakukan tasyakuran yabg dilakukan setiap RT di wilayahnya masing-masing. Hampir sama, pada malam tasyakuran itu juga dibacakan sejarah berdirinya Lamongan.