Jelang HJKS Ke 729, Upaya Pemkot Wujudkan Sekolah Ramah Anak
Pemerintah Kota Surabaya melakukan kegiatan penguatan Diseminasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Sekolah Ramah Anak menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729.
Kegiatan yang digelar di Convention Hall Arief Rahman Hakim pada Jumat, 27 Mei tersebut, bertemakan 'Bangkit Bersama Mewujudkan Generasi Emas Surabaya yang Unggul, Sehat Jasmani dan Rohani'. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan siswa mulai dari jenjang TK, SD, SMP hingga tenaga kependidikan se-Kota Surabaya.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Bunda Paud Kota Surabaya Rini Indriyani memberikan sejumlah pengarahan langsung dalam kegiatan itu. Mulai dari penguatan peran UKS melalui kantin sehat untuk pencegahan hepatitis hingga pencegahan tindak pidana kekerasan seksual pada anak sebagai upaya menciptakan sekolah ramah anak di Kota Pahlawan.
“Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus tertanam dalam pikiran mulai dari anak-anak. Karena pendidikan yang tepat bagi anak-anak mampu membawa Surabaya menjadi kota yang hebat,” kata Walikota Eri Cahyadi.
Begitu pula dengan peran Unit Kesehatan Siswa (UKS). Ia berharap, para anak-anak dapat turut serta menjaga, mengingatkan, dan membantu mengobati rekannya yang sedang dalam kondisi tidak sehat selama berada di lingkungan sekolah.
“Para guru juga diharapkan bisa memberikan contoh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bersih dari kantin sekolah. Sebab, anak-anak kita terbiasa belajar melalui objek visual,” ujarnya.
Menurutnya, apabila lingkungan pendidikan telah menciptakan PHBS, ia meyakini sekolah ramah anak dapat terwujud. Dimana para pelajar di Kota Surabaya harus merasa aman dan nyaman selama di lingkungan sekolah untuk mengakses pelajaran akademik dan non akademik.
“Banyak anak-anak kita yang memiliki talenta yang hebat. Bisa kita lakukan audisi dan memanggil para pelatih hebat. Kita harus memunculkan bakat dari masing-masing sekolah, agar kegiatan nasional maupun internasional Pemkot Surabaya bisa menampilkan bakat anak-anak kita,” ungkapnya.
Melalui kegiatan, pihaknya ingin membuat para pelajar Kota Surabaya memiliki mental yang kuat dan berani. Sebab, jika lingkungan pendidikan telah menjadi sekolah ramah anak, maka para pelajar akan senang berada di sekolah.
“Para orang tua juga harus diberikan pengarahan, bahwa jangan menuntut anak-anak untuk mengejar akademis. Tetapi juga non akademis yang bisa membantu meningkatkan akhlakul karimah anak-anak kita. Sebab, jangan sampai anak-anak kita memiliki sifat individual karena tidak mampu bersosialisasi,” katanya.
Pada peringatan HJKS ke-729 ini, Walikota Eri Cahyadi berharap seluruh Perangkat Daerah (PD) bisa bersinergi menciptakan anak-anak yang bisa menjaga dan merawat Kota Surabaya. Bahkan, ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menyediakan waktu selama 10 menit setelah jam pelajaran pendidikan selesai.
“Kita berikan pesan dan pedoman, serta menanamkan jiwa pemimpin kepada anak-anak kita kelak. Maturnuwun (terima kasih) para guru, kepala sekolah dan anak-anak yang saya sayangi. Mari kita bangun lingkungan pendidikan menjadi sekolah yang nyaman untuk kita semua,” pungkasnya.