Jelang Harga BBM Naik, Tak Ada Antrean Panjang SPBU di Bojonegoro
Beberapa jam menjelang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Kota Bojonegoro berjalan normal. Tak ada antrean panjang warga yang kerap antre jika BBM naik.
Pantauan ngopibareng.id empat SPBU di Kota Bojonegoro, layanan yang dilakukan berjalan normal. Seperti SPBU di kawasan Bundaran Jetak, SPBU di Jalan Sawunggaling, SPBU di Jalan Veteran dan SPBU di Kawasan Kalianyar, tidak ada antrean panjang.
Menurut Satpam di SPBU Jetak, Hadak, 63 tahun, layanan pagi hingga Kamis malam berjalan biasa. Kalaupun ada antrean tidak terlalu panjang. "Biasa, ada antrean tapi gak panjang," ujarnya pada ngopibareng.id, Kamis, 31 Maret 2022 malam.
Biasanya jika terjadi kenaikan BBM, di SPBU Jetak ini, kerap didera antre panjang. Itu karena lokasinya berada di Jalan Raya Bojonegoro-Cepu, yang masuk jalur poros Nasional. Selain itu lokasinya juga berada di pintu masuk Kota Bojonegoro bagian barat. "Ya masih normal," imbuh Hadak mengulang.
Pun demikian juga dengan SPBU Kalianyar yang juga berlokasi strategis berada di Jalan Raya Bojonegoro-Surabaya dan masuk jalur poros Nasional.
Tetapi, pada Kamis malam, atau beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan kenaikan BBM, kedua SPBU tersebut, terlihat normal.
Tak adanya antrean panjang di Bojonegoro. Jumlah SPBU di daerah ini tercatat lebih dari 20 unit. Misalnya di jalur Bojonegoro-Cepu, terdapat sedikitnya ada tujuh SPBU.
Sedangkan di jalur Bojonegoro-Babat, terdapat delapan SPBU. Kemudian jalur Padangan-Ngawi sebanyak lima SPBU. Itu belum termasuk stasiun pengisian mini yang mudah didapat di pinggir jalan raya.
Amin, warga Ledok Kulon, Bojonegoro, mengatakan, dirinya sengaja beli BBM jenis pertamax untuk mobilnya pada Kamis, malam. "Nanti kan naik harganya, apalagi pertamax tinggi," tegasnya pada ngopibareng.id saat di SPBU Jetak. Dia mengaku keberatan BBM jenis pertamax yang naiknya tinggi.
Seperti diketahui, pemerintah sudah memutuskan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertamax dari Rp9 ribu menjadi Rp16 ribu per liter. Kenaikan harga BBM jenis Pertamax ini lantaran mengikuti dinamika harga minyak dunia.
Kebijakan ini bakal diberlakukan pada April 2022. Sementara untuk BBM jenis Pertalite pemerintah menjamin tidak ada kenaikan. Harganya pun masih sama, yakni sebesar Rp 7.650 per liternya.