Demo Besar Tolak RUU di Surabaya, Khofifah Imbau Tetap Damai
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Surabaya berencana akan menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jawa Timur menolak rencana DPR dan pemerintah mengesahkan sejumlah RUU, pada Kamis 26 September 2019 mendatang.
Menyikapi hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan beberapa pesan penting untuk seluruh mahasiswa yang akan mengikuti aksi demonstrasi tersebut. Menurutnya, seluruh proses demokrasi di negara telah mendapatkan ruang terbuka.
“Seluruh proses demokrasi mendapatkan ruang di negeri ini. Ketika kita ingin menyampaikan aspirasi, ruang demokrasi terbuka,” kata Khofifah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Selasa 24 September 2019.
Karena itu, Khofifah meminta kepada seluruh demonstran agar melakukan aksi dengan cara yang baik dan santun. “Lakukan pada tema-tema yang memang memiliki objektivitas,” ujarnya.
Mantan Menteri Sosial tersebut mengingatkan, dalam proses pelaksanaannya, diharapkan agar para demonstran tetap mematuhi aturan yang telah berlaku seperti perizinan dan lainnya.
“Mekanismenya, saya rasa kan SOP, misalnya harus memberikan surat pemberitahuan ke polisi. Kan itu untuk kepentingan-kepentingan tertib sosial kita semua,” ucapnya.
Sementara saat Khofifah mengisi acara di UINSA, Kantor Gubernur Jawa Timur yang berada di Jalan Pahlawan, Surabaya didemo oleh massa Aliansi Tani Jawa Timur. Mereka sempat memaksa untuk bertemu Gubernur, namun ternyata Khofifah tidak berada di tempat.
Aksi serupa sebelumnya juga telah dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia pada Senin 23 September 2019, seperti Bandung, Malang, Makassar, Yogyakarta hingga Riau. Demonstrasi tersebut dilakukan mahasiswa dan masyarakat sipil dan mengusung agenda menolak pengesahan sejumlah RUU yang dinilai mengancam demokrasi, seperti RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan.