Jelang Akhir Tahun, Trafik Penumpang di Bandara Juanda Meningkat
Menjelang penutupan tahun 2022, total pertumbuhan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya semakin signifikan. Hingga kuartal III tahun 2022 tercatat sejumlah 7.709.605 penumpang telah dilayani baik yang datang maupun berangkat. Sementara untuk pergerakan pesawat sebanyak 55.964 pesawat serta 51.451.493 kg untuk pergerakan kargo.
General Manager Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar menuturkan persentase pertumbuhan trafik penumpang hampir mencapai 100% dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Hingga September atau kuartal III ini angka kenaikan mencapai 96% pada pergerakan penumpang dari total 3.931.636 di tahun 2021 menjadi 7.709.605 di tahun 2022. Meski demikian, jumlah ini masih belum sepenuhnya kembali normal, trafik saat ini baru mencapai 60% jika dibanding kondisi sebelum pandemi,” ujar Sisyani, Senin, 10 Oktober 2022.
Dirinya menambahkan untuk kenaikan pergerakan pesawat mencapai 41% dari total 39.748 di tahun 2021 menjadi 55.964 tahun 2022, sementara untuk pergerakan kargo hanya tercatat tumbuh 1% dari total 51.057.291 kg di tahun 2021 menjadi 51.451.493 kg di tahun 2022.
Pergerakan penumpang domestik di Bandara Internasional Juanda masih mendominasi. Dari total keseluruhan total penumpang yang dilayani, sejumlah 7.222.943 adalah penumpang penerbangan domestik dan selebihnya atau sejumlah 486.662 adalah penumpang internasional.
Jika dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama, pertumbuhan penumpang domestik mencapai 87% dari total 3.853.641 penumpang menjadi 7.222.943 penumpang di tahun 2022. Lima rute domestik dengan jumlah penumpang terbanyak yang dilayani dari Bandara Internasional Juanda didominasi rute menuju Jakarta yakni sejumlah 2.004.698 penumpang atau mendominasi sebesar 28%, disusul kemudian Makassar sejumlah 962.892 penumpang (13%), Denpasar dengan 809.624 (11%), Banjarmasin sejumlah 618.771 penumpang (9%) dan Balikpapan (8%) atau sejumlah 598.866 penumpang.
Sementara itu, jumlah penumpang penerbangan internasional hingga kuartal III tahun 2022 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini tidak terlepas dari berlakunya kebijakan pembukaan kembali Bandara Internasional Juanda menjadi entry point bagi penerbangan internasional sejak awal tahun lalu.
Dampak dari kebijakan tersebut adalah, jumlah penumpang penerbangan internasional tumbuh hingga mencapai 524% dari total 77.995 di tahun 2021 menjadi 486.662 di tahun 2022. Pertumbuhan ini tidak langsung terlihat di awal tahun mengingat penerbangan rute internasional dilayani kembali secara bertahap melalui penerbangan repatriasi.
“Memulai kembali pelayanan penerbangan internasional bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di masa pandemi tentu bukan perkara yang mudah. Pada awal tahun lalu, kami melayani pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara bertahap dengan tiga penerbangan internasional per minggunya. Peningkatan frekuensi penerbangan internasional mulai terlihat di Bulan April di mana saat itu kami mulai melayani sembilan penerbangan internasional termasuk penerbangan umrah yang mulai beroperasi di pertengahan Maret,” jelas Sisyani.
Dirinya menambahkan hingga saat ini selama dua bulan terakhir terdapat rata-rata 21 penerbangan internasional yang dilayani oleh Bandara Internasional Juanda.
Untuk lima destinasi penerbangan internasional dengan jumlah penumpang terbanyak adalah rute menuju Singapura sebanyak 159.783 penumpang atau 33% dari total keseluruhan jumlah penumpang, disusul kemudian Kuala Lumpur 131.006 penumpang (27%), lalu rute penerbangan haji dan umrah yakni Jeddah 103.195 (21%), Madinah 53.710 (11%), dan Penang (3%) atau sejumlah 12.786 penumpang.
Sisyani menjelaskan adanya pertumbuhan trafik penumpang yang positif dikarenakan secara umum industri penerbangan tanah air dan dunia telah berangsur membaik, meski belum sepenuhnya kembali seperti saat sebelum pandemi.
“Ini juga merupakan hasil sinergi yang sangat baik antara PT Angkasa Pura I sebagai operator pengelola bandara dengan stakeholder lainnya yang secara bersama-sama berupaya menstimulasi industri penerbangan agar bangkit kembali," ungkapnya.
Hal ini ditandai dengan beroperasinya kembali beberapa rute yang sempat berhenti saat pandemi, munculnya maskapai domestik baru seperti Super Air Jet, kembali dibukanya Bandara Juanda sebagai entry point penerbangan internasional sehingga penerbangan haji dan umroh dapat dilaksanakan lagi, serta adanya rute-rute baru yang dioperasikan oleh maskapai.
Pertumbuhan jumlah penumpang juga sejalan dengan peningkatan pergerakan pesawat yang dilayani selama kuartal III tahun 2022. Tercatat 52.771 pergerakan pesawat domestik atau tumbuh 40% dibanding tahun sebelumnya sejumlah 37.910 pergerakan.
Lion Air menjadi maskapai dengan frekuensi terbanyak yakni 22.166 pergerakan pesawat atau 42% dari total pergerakan pesawat penerbangan domestik disusul Citilink 12.143 pergerakan (23%) dan Batik Air dengan 6.047 pergerakan (11%). Pergerakan pesawat pada penerbangan internasional juga tumbuh positif yakni sejumlah 1.838 pergerakan di tahun 2021 menjadi 3.193 pada tahun 2022 atau meningkat sebesar 73%.
Maskapai Air Asia memiliki frekuensi pergerakan terbanyak dengan total 963 pergerakan pesawat atau 30% dari total pergerakan pesawat pada penerbangan internasional disusul Singapore Airlines 424 pergerakan (13%) dan Tiger Airways dengan 364 pergerakan (11%).
Sebelumnya, pada akhir September lalu maskapai Batik Air melayani rute penerbangan internasional baru yakni Surabaya-Singapura, serta Super Air Jet menyediakan 5 rute penerbangan domestik baru dari Bandara Juanda menuju Denpasar, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin dan Makassar. Menyusul kemudian rute baru Surabaya-Kupang pada pertengahan Oktober mendatang.
Tidak hanya itu, menurut Sisyani pada Lion Air juga akan menambah rute penerbangan internasionalnya dari Surabaya menuju Kuala Lumpur serta Wings Air akan membuka kembali rute Surabaya-Banyuwangi yang sempat berhenti beroperasi sejak pandemi COVID-19.
Dengan adanya peningkatan trafik baik penumpang maupun pesawat, Sisyani menyebutkan pihaknya akan tetap menyiapkan antisipasi dan mitigasi dengan mengedepankan Safety, Security, Services dan Compliance.
“Kami optimis pertumbuhan trafik akan terus berjalan, seiring dengan itu ada hal-hal yang harus diantisipasi mengingat kondisi cuaca yang akan memasuki musim hujan yang tentunya akan berpotensi memberikan pengaruh terhadap penerbangan. Salah satunya dengan melakukan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas baik di area landside maupun airside," kata Sisyani.
Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan pengaturan ruang tunggu penumpang apabila dalam waktu berdekatan ada beberapa penerbangan yang mengalami keterlambatan karena cuaca buruk, tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.