Jelang Akhir Jabatan Trump, Brandon Bernard Jalani Hukuman Mati
Pemerintah Amerika Serikat mengeksekusi terpidana mati, Brandon Bernard. Meski banyak golongan masyarakat yang tidak setuju, eksekusi tersebut tetap dilakukan dengan disuntik mati di penjara Terra Haute, Indiana.
Bahkan para juri yang tidak setuju sempat memohon Pemerintahan Donald Trump tersebut untuk menunjukkan belas kasihnya. Namun, permohonan ditolak, hingga dilangsungkanya eksekusi pada Kamis 10 Desember 2020 waktu setempat.
Bukan hanya juri, petisi pun meminta agar Trump mengganti hukum mati terhadap Bernard menjadi seumur hidup ditandatangani 500 ribu orang lebih.
Karena ratusan ribu orang itu percaya, jika di usia Bernard saat melakukan tindakan kriminal pada Juni 1999 tersebut berbeda, dan sikapnya yang baik ketika menjadi narapidana harus dipertimbangkan agar hukuman mati dibatalkan.
Sementara terdapat salah seorang public figure yang memimpin gerakan dukungan terhadap Bernard yakni Kim Kardashian. Istri Kanye West itu percaya Bernard tidak semestinya mendapat hukuman mati.
“Ketika kejadian itu terjadi, dia baru saja berusia 18, pemikirannya masih berkembang,” ucap Kardashian seperti dikutip dari AFP, Jumat 11 Desember 2020.
“Saat Brandon ikut tindakan kriminal itu, perannya kecil dibanding empat remaja lain yang terlibat yang dua di antaranya sudah pulang ke rumah,” sambung dia.
Diketahui sebelumnya bahwa Bernard adalah satu dari empat remaja yang menculik dan membunuh pasutri muda yang bekerja sebagai penginjil, Todd dan Stacie Bagley, pada Juni 1999. Keempat remaja ini merampok, membunuh, dan membakar jenazah pasutri itu.
Bernard diketahui sebagai pelaku pembakaran mobil. Dari empat pelaku, dia dan seorang rekannya yang lain, Christopher Vialva, divonis mati. Vialva sudah dieksekusi terlebih dulu pada September 2020.
Sementara dua orang pelaku lainnya tidak dihukum mati karena saat kejadian masih berusia 17 tahun. Sejak Juli, pemerintahan Trump mengeksekusi mati sembilan orang. Walau pemerintahannya tinggal sebulan lagi, Trump malah berjanji akan melakukan eksekusi lebih banyak lagi.
Dalam 131 tahun, tidak ada Presiden AS yang ada dalam masa transisi pemerintahan melakukan hukuman mati seperti Trump.