Jelang Agustusan, Pedagang Bendera Singgung Imbauan Mendagri
Negara Republik Indonesia sebentar lagi akan menyambut peringatan HUT ke76 Kemerdekaan RI. Peringatan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia itu memunculkan pedagang bendera musiman di berbagai tempat di Jakarta.
Tetapi Pandemi Covid-19 dan kebijakan pemerintah Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi halangan bagi pedagang bendera musiman tersebut.
Harapan untuk mendapatkan untung dengan berjualan bendera marah putih, saat menjelang HUT Kemerdekaan RI, diliputi rasa was-was akibat sepinya pembeli.
Ujang, pedagang bendara musiman di daerah Menteng Jakarta Pusat, mengatakan penjualan bendera tidak semeriah beberapa tahun lalu. Hal ini berkenaan dengan masih adanya pandemi Covid-19, sehingga antusias pembeli untuk menyemarakkan gelaran acara kemerdekaan kurang greget.
"Sudah dua tujuh belasan ini jualan saya sepi pembeli. Ia hanya menghabiskan bendera dan umbul umbul sisa tahun lalu," kata Ujang kepada Ngopibareng.id Rabu 4 Agustus 2021.
"Bukan hanya pelanggan yang sepi, para pedagang bendera pun berkurang. Takut nggak laku kalah sama Corona," ujarnya.
Akibat situasi yang kurang baik, Ujang tidak berani ambil risiko mengambil barang dari distributor. Sebab ramainya hanya hanya menjelang tujuh belasan. Beda dengan pakaian, tidak ada batas penjualannya. Kalau barangnya tidak habis, masih bisa dijual kapan saja.
Menjelang HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Ujang yang hanya menjual dua ukuran yang sering dibutuhkan warga. Yakni bendera berukuran 80x120 cm dengan harga Rp70.000 dang berukuran 90x70 cm yang dijual dengan harga Rp 40.000 per lembar.
Ada juga umbul umbul dengan harga Rp 100 ribu. " Sejak bukak lapak 1 Agustus 2021 sampai Rabu, (4 Agustus 2021), lumayan baru laku dua lembar," katanya sambil menahan kecewa.
Ujang semula berpikir dagangannya akan meningkat dengan adanya imbauan pemerintah untuk mengibarkan bendera merah putih satu bulan penuh pada Agustus 2021, ini. Tapi perkiraannya itu meleset, imbauan kurang digubris. Buktinya baru sebagian kecil warga yang mengibarkan bendera, sedang dalam imbaun itu seharusnya sudah dimulai sejak 1 Agustus 2021.
Hal serupa juga muncul di salah satu tempat pedagang bendera musiman di sepanjang jalan Matraman hingga Jatinegara, Jakarta Timur. Seorang pedagang bendera mengaku sudah mulai menjual bendera dan pernak-pernik kemerdekaan yang berwarna merah putih.
Hal itu dilakukannya karena ada imbauan untuk masyarakat agar memasang bendera merah putih lebih awal. Namun ia mengeluhkan, ternyata pandemi Covid-19 mempengaruhi pendapatan penjualan benderanya.
"Ya gitu lah, tahun-tahun lalu agak ramai, sekarang agak sepi (pembeli)," ucapnya menjelaskan penurunan pembeli bendera, ujar Markus pedagang bendera musiman di Pasar Jangkrik, Matraman.
Bendera yang ia jual pun beragam harganya, mulai 5 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah per satu bendera. Barang yang dijual pun beragam jenisnya mulai dari bendera merah putih dengan berbagai ukuran kecil hingga besar.
Kemudian layur, umbul-umbul bandir dengan lambang Garuda, dan umbul-umbul berbentuk segitiga. Selain itu pedagang bendera dengan menggunakan gerobak itu juga menjual balon-balon berbentuk hati yang bertuliskan I Love Indonesia. Senada dengan keluhan Ujang, Markus juga mengeluhkan sepinya pembeli, kalah dengan Corona katanya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya mengimbau kepada masyarakat agar pengibaran bendara merah putih terkait dengan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, hendaknya dilakukan mulai 1 Agustus 2021 selama satu bulan penuh.
Namun pengamatan Ngopibareng.id, imbauan itu kurang mendapatkan respon dari masyarakat. Faktanya sampai hari ke empat bulan Agustus, sebagian besar warga Jakarta belum mengibarkan bendera merah putih.