Jelajah Sepeda Nusantara Entikong Makin Eksotis
PLBN Entikong, Kalimantan Barat, semakin seksi dengan khadiran program Jelajah Sepeda Nusantara 2018. Kemeriahan pun tersaji hingga mampu menghipnotis para pengunjung, Sabtu (30/6), pukul 08.00 WIB. Mereka terlihat larut dalam kegembiraan sembari menikmati berbagai agenda yang disajikan.
Suasana Entikong semakin berwarna dengan kehadiran tim Jelajah Sepeda Nusantara. Memiliki anggota 15 rider, mereka menggunakan start nol kilometer dari PLBN Entikong. Suasana makin meriah dengan kehadiran delegasi dari Malaysia yang berjumlah delapan orang. Mereka membaur dengan lebih dari 600 masyarakat Entikong yang antusias mengikuti rangkaian agenda Jelajah Sepeda Nusantara.
“Event ini sangat bagus dan meriah. Kami memang suka bersepeda. Penyelenggaraannya bagus karena pesertanya beragam. Kami senang di sini. Kebetulan juga, kami ini sering ke Entikong untuk jalan-jalan dan berbelanja,” ungkap Penghulu (Kepala Desa) Tebedu, Malaysia, Robert Jawas, Sabtu (30/6).
Selain tim inti 15 rider, etape pertama Jelajah Sepeda Nusantara memang dimeriahkan oleh beberapa elemen. Ada lima orang rider anggota ISI Sanggau. Hadir juga beberapa komunitas sepeda yang ada di wilayah Entikong-Sanggau dan sekitarnya. “Kami memang tidak ikut gowesnya, tapi sekedar partisipan untuk meramaikan event ini. Yang jelas kami tertarik dengan event-event seperti ini,” kata Robert lagi.
Sebelum tim Jelajah Sepeda Nusantara melakukan gowes, beragam ritual pun dilakukan. Mereka lalu disambut dengan tarian tradisional selamat datang. Berikutnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya secara bersama-sama. Usai ceremony penyerahan jersey Jelajah Sepeda Nusantara, peserta melalukan pemanasan dengan mengitari halaman PLBN Entikong.
“Event-event seperti ini luar biasa. Ada sport dan budaya yang memainkan peranan perdamaian dua negara. Ini juga semakin mempererat tali silaturahmi masyarakat Indonesia dan Malaysia, khususnya di perbatasan. Secara perinsip, pemerintah Malaysia memberikan support penuh event seperti ini untuk ke depannya,” terang Perwakilan Pemerintah Malaysia Dato Rozalix.
Total menempuh jarak sekitar 7.803 kilometer, Jelajah Sepeda Nusantara akan menghabiskan waktu 5-6 bulan. Setelah mengambil start dari Entikong, tim Jelajah Sepeda Nusantara lalu bergerak menuju Tayan lalu ke Ketapang. Usai melewati berbagai wilayah di Kalimantan mereka lalu mengakhiri ekspedisi Borneo di Tarakan. Waktu yang dibutuhkan sekitar satu bulan.
“Kami tertarik untuk melibatan Brunei Darussalam tahun depan. Jadi, bisa ada event sepeda dari sini ke Malaysia dan Brunei. Kami ada komitmen untuk merealisasikan rencana ini. Sebab, agenda ini bagus untuk promosi wisata bagi setiap negara. Khusus bagi Indonesia, dibutuhkan promosi lebih apalagi destinasi wisatanya di sini bagus. Aksesibilitas dan hotelnya mendukung,” jelas Rozalix lagi.
Digelar di Entikong, beberapa destinasi wisata bisa dinikmati. Ada destinasi Pancur Aji, Air Terjun Saka Dua, Riam Odong, hingga Riang Enghasal. Alternatif lainnya Riam Macam, Air Lotup Jangkang, Danau Laet, juga Kampung Santana. Kawasan ini juga memiliki 9 daerah potensi wisatawan. Potensinya besar karena PLBN Entikong dilintasi 19.199 wisman dengan devisa USD748.328,54 pada 2017 silam.
“Kawasan Entikong ini sangat ramai. Kami ini kaget dengan besarnya anemo masyarakat di Entikong terhadap program Jelajah Sepeda Nusantara ini. Sebab, kami pada awalnya tidak ke sini. Yang jelas pada tahun ke dua ini, suasananya benar-benar berbeda. Secara umum anemo masyarakat naik,” tutur Road Captain Jelajah Sepeda Nusantara 2018 Marta Mufreni yang berasal dari Jakarta.
Sukses menaikan anemo masyarakat, apresiasi diberikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menerangkan, Kalbar memiliki banyak destinasi yang harus dieksplore dan dibranding. “Event seperti ini akan menaikan branding wilayah Kalbar. Posisi Entikong ini juga sangat strategis sebagai pintu masuk para wisatawan. Kami berharap sinergi yang dilakukan semakin menaikan jumlah kunjungan wisatawan,” tutup Menpar. (*)