Jeje Zaenudin, Terpilih Jadi Ketua Umum Persis
KH. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag. secara resmi terpilih sebagai ketua umum Persatuan Islam (Persis) masa jihad 2022-2027 di Muktamar XVI ormas Islam yang berdiri pada tahun 1923 itu, pada 23-26 September 2022 di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Bandung.
Setelah melalui mekanisme musyawarah yang dinamis, ketua presidium sidang memutuskan Dr. Jeje Zaenudin untuk memimpin PERSIS selama lima tahun ke depan.
Ketua presidium sidang Muhammad Yamin, M.H membacakan putusan hasil musyawarah tersebut pukul 6.45 WIB.
“Memutuskan, dan menetapkan Dr. Jeje Zaenudin sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam masa jihad 2022-2027”, ujar Muhammad Yamin, Senin 26 September 2022.
Tepuk tangan dan riuh suara takbir menggema di convention hall hotel tersebut.
Hasil perolehan Dr. Jeje Zaenudin 337 suara, Prof. Atip Latifulhayat 144 suara dan Ust. Iman Setiawan 11 suara, serta 7 suara tidak sah dari total 499 pemilih.
Sejumlah Keputusan Penting
Muktamar XVI Persatuan Islam telah selesai dilaksanakan. Sejumlah keputusan telah dihasilkan, termasuk penentuan Ketua Umum Persatuan Islam untuk masa jihad 2022-2027 yang memutuskan KH. Dr. Jeje Zaenudin sebagai ketua terpilih.
Pada penghujung acara, Dr. Haris Muslim, Lc. selaku Ketua Panitia Muktamar XVI Persatuan Islam menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan terselenggaranya muktamar tersebut.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berpartisipasi, dan ikut andil dalam acara jamiyyah yang sangat kita cintai ini, untuk menghasilkan keputusan-keputusan terbaik,” katanya kepada para peserta muktamar, Senin di Hotel Sutan Raja, Soreang.
Ia berharap, perjalanan muktamar yang cukup panjang dan melelahkan dapat berbuah nilai ibadah bagi semuanya dan semangat baru di jamiiyah.
“Dan mudah-mudahan memberi semangat kepada kita untuk lebih memajukan jamiyyah ini ke depannya,” lanjutnya.
Tidak lupa juga Dr. Haris secara khusus berterima kasih dan memberikan apresiasi tinggi kepada presidium sidang yang telah memimpin dan mengatur jalannya sidang, dengan segala dinamikanya. Sehingga, muktamar dapat terlaksana dengan lancar.
Ia pun menyadari dan memandang wajar adanya pro, kontra, dan lain sebagainya ketika persidangan.
“Tapi di akhir, kita adalah saudara. Tidak ada kepentingan yang lebih besar di sini selain kepentingan jamiyyah persatuan Islam,” tegasnya diikuti tepukan tangan para peserta yang hadir.
Selanjutnya, Dr. Haris mengingatkan bahwa apa yang terjadi tidak lepas dari takdir Allah Swt. Oleh karena itu, ia pun mengajak untuk ikhlas menjalankan hasil musyawarah serta bertawakal kepada Allah Swt.,
Terakhir, atas nama Panitia Pelaksana Muktamar XVI PERSIS, ia pun memohon maaf sebesar-besarnya atas kekurangan di dalam pelaksanaan muktamar tersebut.
“Mudah-mudahan ini menjadi maklum dan mudah-mudahan Allah mengampuni kita semua,” tuturnya.
Advertisement