6 Jejak Djoko Santoso Panglima TNI Pernah Dilamar Megawati
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia, Minggu, 10 Mei 2020 Pagi. Djoko Santoso meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
"Almarhum wafat pagi tadi setelah beberapa hari dirawat pasca pendarahan," kata Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman.
Profil Djoko Santoso merupakan panglima TNI periode 2007-2010 atau pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Djoko menjabat Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.
Setelah pensiun Djoko Santoso terjun ke dunia politik dan menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerindra. Saat Pilpres 2019, Djoko Santoso didapuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berikut rekam jejak dan Profil Jenderal (Purn) Djoko Santoso:
1. Pernah Diusulkan Jadi Cawapres Megawati
Pada Pemilu 2009, nama Djoko Santoso ternyata pernah beredar untuk mendampingi Megawai Soekarnoputri. Namun saat itu, Djoko mengaku tidak tertarik untuk terjun ke dunia politik. Djoko saat itu mengaku memilih untuk menuntaskan reformasi di tubuh TNI sehingga harus menolak tawaran untuk mendampingi putri Presiden Soekarno itu.
2. Prajurit Kesayangan Prabowo di TNI
Meski dikenal tegas dan suka marah, namun Prabowo Subianto ternyata tak pernah sekalipun memarahi Djoko Santoso saat masih menjadi bawahannya di TNI.
Pernyataan Prabowo ini disampaikan saat perawayaan ulang tahun Djoko Santoto di kawasan Bambu Apus Raya, Jakarta Timur pada September 2018 silam.
Menurut Prabowo, meski dirinya adalah komandan yang keras, namun tidak ada satupun alasan yang membuat dirinya harus memarahi Djoko Santoso.
"Karena dia ini kerjanya sangat luar biasa. Yang luar biasa lagi, justru karena takdir dia berhasil melewati saya dalam karier. Saya hanya bintang 3, beliau bintang 4," ujar Prabowo saat itu.
3. Panglima TNI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Saat era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jenderal Djoko Santoso pernah menduduki jabatan tertinggi di TNI setelah dipilih menjadi panglima TNI menggantikan panglima TNI sebelumnya, Jenderal (Purn) Djoko Suyanto.
Djoko Santoso menjabat panglima TNI sejak Desember 2007 hingga September 2010.
Di dunia militer, prestasi Djoko Santoso terbilang cemerlang. Namanya mulai dikenal setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil meredam konflik di Maluku.
4. Pendukung Setia Prabowo
Sejak pemilu 2014, Djoko Santoso ternyata sudah menjadi pendukung utama Prabowo Subianto. Kala itu, Prabowo maju berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai calon wakil presidennya.
"Sebagai anggota TNI, saya tidak pernah mendapatkan pendidikan politik. Tapi saya melihat pasangan Prabowo-Hatta akan mampu membangun pemerintahan yang baik," ujar Djoko saat itu.
5. Jadi Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno
Kedekatan Djoko Santoso dengan Prabowo Subianto juga membawanya didapuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Saat itu, Djoko pernah memindahkan markas tim pemenangan dari Jakarta ke Solo, Jawa Tengah. Djoko selama ini dikenal sebagai jenderal ahli strategi.
6. Pernah menjadi Ketua PB PBSI
Di dunia olahraga, Djoko Santoso pernah menjadi Ketua Umum PB PBSI sejak tahun 2008-2012. Saat itu, Djoko Santoso menggantikan Sutiyoso. Sayangnya, di era kepemimpinan Djoko, PBSI kerap menuai kritik karena minim prestasi.
Prestasi PBSI selama dipimpin Djoko hanyalah meraih medali emas Asian Games 2010 Hendra Setiawan/Markis Kido serta All England Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Advertisement