Jejak Dakwah Mbah Jumadil Kubro di Desa Jipang Cepu Blora
Mesigit Jipang merupakan bukti ilmiah gerakan dakwah Syekh Jumadil Kubro di Nagari Jipang pada periode 1300 Masehi (abad ke-14 M). Lokasinya berada di tengah sawah Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Mesigit Jipang adalah pasangan dari Mesigit Tebon yang terletak di puncak Gunung Jali, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Mesigit Jipang terletak di sisi barat Bengawan Solo. Mesigit Tebon terletak di sisi timur Bengawan Solo.
Keduanya dibangun Syekh Jumadil Kubro pada abad ke-14 M. Keberadaan dua tempat itu terbukti secara ilmiah. Berbasis data literatur. Bersumber data prasasti. Dan terkonfirmasi data arkeologi.
Bukti Literatur
Pustakawan dan Pegiat Literasi Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Wahyu Rizkiawan, menyebutkan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam buku berjudul The Passing Over (1998) menyebut, Mesigit Jipang sebagai pilar dakwah dan simbol toleransi keberagaman.
Sementara Raffles dalam History of Java (1817) menyebut Gunung Jali Mesigit Tebon sebagai lokasi keberadaan Syekh Jumadil Kubro.
“Wajib diketahui. Mesigit berasal dari bahasa Sansekerta: Sigit, artinya baik atau mulia. Mesigit semula lokasi pendhermaan kaum Hindu Budha,” jelas pria yang aktif menjadi seorang kolumnis ini.
Dakwah Syekh Jumadil Kubro, kata dia, mampu menjadikan lokasi pendhermaan itu sebagai tempat untuk bersembahyang, tanpa melalui sedikitpun peperangan.
“Ini alasan Gus Dur menyebutnya sebagai prototype toleransi Nusantara,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Bukti Prasasti
Prasasti Pucangan (1041 M), Prasasti Maribong (1264 M), dan Prasasti Canggu (1358 M) menjadi bukti bahwa kawasan Tebon dan Jipang semula pusat peradaban Hindu-Budha. Namun pada era dakwah Mbah Jumadil Kubro, kawasan itu kelak jadi pusat peradaban islam.
Mesigit Tebon dan Mesigit Jipang adalah dua titik pusat peradaban berupa pemukiman islam yang dibangun Mbah Jumadil Kubro di pusat Nagari Jipang pada periode 1300 M (abad ke-14 Masehi).
Bukti Arkeologi
Belum lama ini, Ahmad Wahyu Rizkiawan bersama rombongan, satu diantaranya adalah Peneliti dan Sejarawan dari Blora, Totok Supriyanto, menelusuri jejak sejarah peninggalan Mbah Jumadil Kubro.
Di Mesigit Jipang dan Mesigit Tebon, masih dijumpai banyak bukti arkeologis, pada masa Mbah Jumadil Kubro. Di antaranya: Batu bata kuno, tembikar Dinasti Ming, ukiran antefiks Kalpataru, dan ukiran antefiks Karupadhani.
Benda-benda khas periode 1300 M ini, menunjukan Mesigit jadi pusat dakwah. Sekaligus jadi pusat toleransi antara islam dan Hindu-Budha.
Benda-benda ini, kini disimpan di Museum 13 Bojonegoro dan Museum Bumi Budaya Blora.
Mesigit Tebon dan Mesigit Jipang jadi dua kaki jangkar penyeimbang peradaban islam di timur sungai (Jawa Timur) dan barat sungai (Jawa Tengah).
Keberadaannya sangat penting sebagai sesuatu yang disebut Gus Dur sebagai "Prototype Toleransi Nusantara".
Advertisement