Jebolan Porprov Mulai Tembus Skuat Puslatda Proyeksi PON
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mulai mempersiapkan diri menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Salah satunya dengan melakukan pemanggilan cabang olahraga.
Dalam pemanggilan ini, KONI Jatim lebih banyak berkoordinasi terkait kesiapan cabor mulai dari proyeksi atlet, proyeksi pelatih, rencana program latihan, sampai proyeksi target medali.
Paling banyak dibahas terkait potensi atlet. Dari diskusi sementara beberapa atlet senior di beberapa cabor sudah tidak bisa tampil karena kemampuan maupun pensiun.
Sebagai gantinya, atlet jebolan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim 2022 menjadi harapan baru dari cabor. Beberapa di antaranya panjat tebing, sepatu roda, atletik, menembak, tarung derajat dan lain-lain akan menggunakan atlet jebolan Porprov.
Melihat tren yang ada, Wakil Ketua KONI Jatim, Irmantara Subagjo, menyatakan bahwa atlet jebolan Porprov lalu memiliki potensi yang cukup.
"Sebenarnya sudah mendekati catatan atlet puslatda, setidaknya 30 persen jebolan Porprov bisa masuk. Menurut saya banyak potensinya kali ini," ujar pria yang akrab disapa Ibag itu.
Kendati demikian, teknik yang bagus saja tidak cukup. Kemampuan fisik dan mental menjadi satu perhatian penting karena pengalaman pasti tertinggal dengan atlet senior maupun calon kompetitor dari berbagai daerah.
Karena itu, program latihan dari cabor sangat penting untuk menentukan prestasi para atlet. "Tinggal bagaimana kita meningkatkan kemampuan para atlet ini. Selain latihan intensif, pengalaman tanding itu harus diperbanyak. Karena itu, kita harap cabor juga rutin membuat event," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Timur, Danu Iswara mengaku ada 17 atlet Porprov yang dipromosikan naik ke tim proyeksi Puslatda.
Ia mengaku, kualitas atlet muda yang ada saat ini sudah sangat baik. "Kita mempromosikan atlet ini karena secara kemampuan mereka bisa saling mengalahkan dengan seniornya," ungkap Danu.
Bukan tanpa kekurangan, Danu mengatakan, para atlet baru ini masih butuh jam terbang tambahan untuk bisa menjadi juara. Sehingga, pihaknya akan mengikutsertakan atlet muda dalam sejumlah ajang.