Jebolan Akademi Chelsea Ini Senang Klubnya Kena Larangan Transfer
Tamy Abraham adalah pemain jebolan akademi Chelsea yang bersinar di sepanjang musim lalu bersama Aston Villa. Striker muda yang lahir berkat kejelian pemandu bakat Chelsea itu merasa senang dengan sanksi larangan transfer dua musim yang diterima Chelsea.
Dengan hukuman tersebut, striker Timnas Ingris U-21 ini meyakini mempunyai kesempatan untuk bermain di tim utama Chelsea yang telah lama ia impikan. Maklum, ia termasuk salah satu talenta besar yang disia-siakan para manajer sebelumnya karena lebih memilih pemain bukan hasil binaan mereka.
Padahal, menurut Abraham, Chelsea memiliki banyak pemain muda berbakat yang bisa diorbitkan ke tim utama jika mereka mau. Namun, seperti yang terlihat selama ini, para manajer Chelsea lebih memilih untuk menyisihkan pemain muda yang mereka kembangkan di tim junior mereka ketimbang mempromosikannya.
Total, ada 38 pemain muda Chelsea yang dipinjamkan ke klub lain. Dan kini, beberapa di antara mereka bisa jadi akan kembali berseragam Chelsea menyusul larangan transfer itu.
“Tahun ini adalah tahun yang paling penting bagi kami. Sekarang atau tidak sama sekali, ”kata striker yang mencetak 25 gol untuk Aston Villa musim 2018-2019 itu.
“Tidak akan pernah ada waktu yang lebih baik untuk bermain sebagai pemain muda. Tentu saja larangan transfer mungkin bukan yang diinginkan klub, tetapi bagi kami itu menarik. Saya senang dan saya yakin para pemain (yang dipinjamkan) lainnya (juga merasa senang,” tutur pemain yang baru saja gagal mengantarkan Timnas Inggris U-21 lolos dari babak penysihan Piala Dunia U-21 ini.
“Ada peluang besar bagi kami para pemain muda, sehingga kami harus latihan dan melakukannya di Chelsea. Saya sudah berbicara dengan klub tentang pra-musim. Saya akan memiliki beberapa minggu dan kemudian kembali berharap tetap tinggal. Tidak ada waktu yang lebih baik bagi pemain muda untuk berada di Chelsea. Saya akan memberikan semuanya. Dengan kedatangan manajer baru, tidak ada waktu yang lebih baik untuk menunjukkan apa yang saya buat di pra-musim. Saya hanya sibuk memikirkan musim baru,” sebutnya.
Abraham mempercayai, larangan transfer bisa mendorong manajemen Chelsea melakukan pendekatan berbeda untuk pemain mudanya, yang selama ini terkesan lambat untuk mengorbitkan mereka ke tim utama. Dia juga meyakini lini produksi pemain yang dimiliki Chelsea akan memiliki ikatan lebih kuat dengan tim seniornya.
“Mungkin itu akan berubah. Semoga. Chelsea selalu memiliki akademi yang hebat. Tapi mereka kurang bermain dan membawa mereka ke level berikutnya,” katanya.
Kemudian dia mencontohkan Ruben Loftus-Cheek yang menjadi satu dari banyak jebolan akademi Chelsea yang berhasil mengorbit ke tim utama. Menurutnya, selain Ruben, banyak pemain lain yang memiliki kemampuan sama baiknya.
“Saya mendapat ribuan pesan dari penggemar Chelsea di Instagram yang mengatakan mainkan dia (Abraham), mainkan dia. Sangat menyenangkan untuk memiliki itu di belakang Anda, mengetahui penggemar mendukung Anda. Mereka juga percaya pada Anda. Jelas saya melakukan sesuatu yang benar. Semoga semua itu terjadi,” harap Abraham.
Abraham yakin, bila ia dipercaya bermain di Chelsea musim depan, dia akan memiliki adaptasi yang bagus karena ada asisten pelatih Jody Morris di tim utama The Blues. Jody merupakan bekas pelatih akademi Chelsea yang pernah membesut Abraham.
Advertisement