Jeblok di Kejurnas, Softball Jatim Sekadar Cari Pengalaman
Pengprov Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Jawa Timur akhirnya buka suara terkait hasil buruk dalam Kejurnas Softball Putra di Jogyakarta, 28 Maret-1 April 2018.
Melalui Sekretaris Pengprov Perbasasi Jatim, Asna Taufik mengatakan jika sejak awal tidak ada target di Kejurnas. Sebab, dalam ajang ini Pengprov Perbasasi sengaja banyak menurunkan pemain muda sebagai persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
"Sesuai hasil Mukernas di Surabaya, di PON Papua nanti, untuk Softball di ada pembatasan usia di bawah 23 tahun. Sedangkan untuk baseball tidak ada batasan usia. Maka di Kejurnas kemarin adalah persiapan kita untuk menyiapkan atlet muda sesuai hasil keputusan Mukernas, " ucapanya saat dihubungi ngopibareng.id, Selasa malam 3 April 2018.
Lantaran di dominasi pemain muda, lanjut Asna, Pengprov Perbasasi Jatim tidak mamasang target apapun di Kejurnas, "Hanya ada tiga pemain yang usianya di atas 23 tahun. Selebihnya masih di bawahnya. Tujuan kita untuk menambah jam terbang dan menambah pengalaman mereka, " elaknya.
Namun perempuan yang juga menjabat pengurus di PB Perbasasi ini yakin dengan kekuatan pemain muda Jatim yang tampil di Kejurnas, meski menuai hasil buruk dengan tidak lolos ke babak pagesistem. "Jika diasah terus, kita yakin mereka akan bisa bersaing di Pra PON nanti, masih ada waktu, " ucapnya.
Sayangnya, disinggung persiapan tim softball Jatim terkesan asal-asalan lantaran waktu pelaksanaan Kejurda sebagai ajang seleksi daerah dengan Kejurnas mepet, Asna mengatakan jika penentuan jadwal Kejurda merupakan program dari Bidang Pembinaan Prestasi, " Kalau soal jadwal tanyakan ke Binpres, " lemparnya.
Sebelumnya, salah satu atlet Jatim yang juga tergabung di Pelatnas, Aditya Aulia sempat mengeluhkan tidak adanya latihan bersama sebelum berangkat ke Kejurnas. Salah satu penyebabnya, penentuan nama pemain baru dilakukan usai Kejurda, 25 Maret 2018 hanya berselang tiga hari dengan pelaksanaan Kejurnas.
Hasilnya, Sotfball Putra Jatim yang menyandang predikat peraih medali perak PON 2016 gagal menembus babak pagesistem setelah menderita tiga kekalahan dan hanya satu kali menang di Pool A. Tiga kekalahan di derita dengan skor telak, melawan Sulawesi Tenggara 1-9, dilumat Kalimantan Timur 0-11 dan dihajar DKI Jakarta 1-7. Satu-satu kemenangan Jatim diraih atas tim lemah Jateng 7-1 yang menjadi juru kunci Pool A. (tom)