Jebakan Tikus di Sawah Jadi Perhatian Kapolres Blora
Maraknya petani yang menggunakan listrik untuk jebakan tikus mengundang perhatian Polres Blora. Pasalnya, banyak korban jiwa berjatuhan akibat jebakan tersebut.
Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi terjun ke sawah untuk mendengarkan keluh kesah petani terkait serangan hama tikus, Senin, 8 Agustus 2022.
Sebelum terjun ke sawah, Fahrurozi mengajak unsur Forkopimcam dan tokoh masyarakat untuk berdiskusi mencari solusi permasalahan tersebut. "Mari kita bahas bersama tentang penanganan hama tikus di Kedungtuban. Apa yang menjadi kendala, mari kita diskusikan bersama," katanya.
Sementara itu, Camat Kedungtuban Rajiman kepada ngopibareng.id menyampaikan, Kapolres Blora meninjau ke lapangan dalam rangka mendengarkan keluh kesah petani karena beberapa tahun ini diresahkan dengan hama tikus.
"Kapolres akan membantu mencari solusi penanggulangan hama tikus tersebut dengan masukan langsung dari petani, forkompincam dan pemerintah desa," ujarnya.
Kepala Desa Sidorejo Agung Heri Susanto ikut mendampingi kunjungan kerja Kapolres Blora. "Ini masih diskusi mencari solusi pengendalian tikus tanpa jebakan setrum listrik," kata Agung.
Menurutnya, bukan melarang, tapi mencari solusi bersama pengendalian hama tikus. Para kepala desa di Kecamatan Kedungtuban sebenarnya mempunyai masukan terkait hal ini.
Di antaranya, pengendalian dengan gerakan pemasangan Rumah Burung Hantu (Rubuha) di area persawahan. Kemudian, gropyokan masal secara masif dan terjadwal. "Selanjutnya, ide kreatif local wisdom. Gladag tikus di sawah dengan anjing buruan," ujarnya.
Diketahui, banyak petani di wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah menggunakan arus listrik untuk menjebak tikus. Akibat jebakan tikus ini banyak korban nyawa melayang. Bahkan, pemilik sawah sendiri juga ada yang menjadi korban.
Jebakan arus listrik ini merupakan rangkaian kawat yang dipasang sepanjang tepi tanaman di area persawahan. Kemudian, dipasang lampu bolham berwarna-warni pada tiang kayu di setiap sudutnya untuk penanda waktu malam hari.
Cara ini diyakini petani bisa mengurangi ganasnya hama tikus penyerang tanaman padi. Meskipun, cara ini juga bisa membahayakan manusia. Sejatinya, listrik masuk sawah ini digunakan sebagai penggerak pompa listrik untuk pengairan sawah.
Seperti yang terjadi di Desa Jimbung Kecamatan Kedungtuban, satu orang meninggal dunia akibat tersengat listrik jebakan tikus. Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 20 Juli 2022, sekira pukul 17.15 WIB.
Advertisement