Jayapura Cycling Club Kisahkan Cerita Gowes Tergila
Setiap tantangan harus berkembang. Itu pedoman Jayapura Cycling Club (JCC). Komunitas sepeda yang terbesar dan solid di bumi Papua ini mengakhiri tahun 2020 dengan pencapaian luar biasa.
Sejak awal pandemi covid19 di awal tahun 2020, JCC membentuk JCC Saturday Suffering. Yatu program gowes ekstrem setiap hari Sabtu. Tantangannya bisa jarak yang jauh bisa nanjak yang tinggi.
Jenuh dengan rute yang itu-itu saja setiap Sabtu, JCC mencoba tantangan baru. “Awal September mencoba gowes jauh 185 km. start dari pertigaan lampu merah Hamadi (Qdouble) di kota Jayapura jam 6 pagi menuju distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura secara pergi pulang,” bilang Sumardi, salah satu founder JCC.
Waktu itu, pesertanya mencapai 105 cyclist. Dan berlangsung sukses tanpa kendala apapun. Makin tertantang lagi! Dua bulan kemudian, 14 November, JCC mengadakan lagi gowes bareng ekstrem.
Lebih gila! 200 km dengan semangat Hari Pahlawan. “Kali ini lewati satu kota dua kabupaten,” bangga Sumardi. Rute ini dipilih karena menyediakan segala macam kontur jalan. Mulai dari rolling, flat, hingga nanjak.
Berangkat dari Gapura Kantor Walikota Jayapura. Bendera start dikibarkan oleh sang Walikota, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM.
Perjalanan 120 cyclist ini menuju pitstop pertama di kantor bupati Kabupaten Jayapura di Sentani. Setelah istirahat perjalanan dilanjutkan ke pitstop dua di jembatan Merah Youtefa. “Pitstop ketiga di kantor bupati Kabupaten Keerom di Arso,” jelas Sumardi.
Dan perjalanan gowes bareng tema Hari Pahlawan ini berakhir di pantai Hamadi. “Di sini telah hadir Walikota Jayapura dan beliau mengalungkan medali finisher,” bilang Sumardi.
Pria ramah ini menambahkan bahwa gowes bareng Hari Pahlawan ini tanpa persiapan yang ruwet. Cukup dua minggu sebelumnya disiapkan segala logistik dan penentuan rute dan pitstop. “Alhamdulilah semua lancar aman dan semua teman-teman gembira bisa selesaikan tantangan yang berat ini,” bangga Sumardi.
Bahkan, tercatat ada sepuluh cyclist perempuan tangguh yang berhasil mendapatkan medali juga.
Puas? Ternyata adrenalin mereka making membuncah! Tidak ada kata puas sebelum tahun 2020 berakhir.
Akhirnya sebagai menu penutup tahun, 20 Desember, JCC mengadakan lagi gowes bareng ultra distance. Sudah termasuk ultra karena lebih dari 200 km dan dilakukan secara langsung.
Kali ini tak tanggung-tanggung. 350 km! Bila di pulau Jawa itu sama dengan jarak dari Surabaya ke Jogjakarta. Atau Jakarta Bandung tiga kali pergi pulang!
Agar melancarkan perjalanan ultra distance ini, peserta dibatasi hanya 50 cyclist saja. Itu pun termasuk tiga perempuan tangguh yang sebelumnya sudah menyelesaikan perjalanan 200 km itu. Mereka adalah Alfiah, Mariska, dan Alfia.
Berangkat dari Qdouble Jayapura menuju Arso 7 lanas menuju pertigaan sawit jaya. Itu sudah 24 km dan pergi pulang menjadi 46 km. “Rute itu dilakukan loop sebanyak enam kali,” tutur Sumardi.
Setiap satu kali loop 46 km seluruh peserta istirahat dulu. Waktupun dibatasi hanya 10 menit agar cepat tuntas. “Cuaca sangat tidak bersahabat menambah suffering kami. Siang panas luar biasa, sore malam hujan lebat menemani penderitaan kami di atas sadel,” keluh Sukadi, salah satu pentolan JCC.
Saat putaran terakhir, ke-10, kami mulai was-was karena ada hujan lebat dan angin kencang. Tapi tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan perjalan ini. “Sempat berhenti satu jam untuk menunggu cuaca lebih baik,” bilangnya.
Akhirnya, tepat jam 9 malam WITA, hanya enam cyclist yang berhasil menyelesaikan perjalana ultra gila ini. Mereka adalah Sumardi, Sukadi, Matto, Muji, Muzani, dan Taufan Purba.
Puas? “Kami sangat puas dan senang bisa menutup 2020 dengan pencapaian yang luar biasa. Bisa ada cerita yang membanggakan!” bilang Sukadi.
Tapi, JCC sudah punya agenda gila lainnya di tahun 2021. “Gowes 300 km di ujung timur Indonesia. Tepatnya dimana masih dirahasiakan. Itu resolusi terbaru kami di tahun 2021 ini!” tutupnya.
Advertisement