Jawab Masalah Irigasi Sawah, Mahasiswa ITS Inovasi Sumur Serapan
Mahasiswa Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Muhamad Luqman Abdurrasyid membuat inovasi sumur serapan dengan sekam padi, untuk pengairan sawah disegala musim.
Inovasi Luqman ini tertuang dalam esai berjudul Implementasi Duality of Infiltration Well (DUINWELL). Dengan ide itu, ia menyabet Juara 3 pada Civil Essay Competition Civil Fest 2022 di Universitas Jambi.
Mahasiswa angkatan 2020 tersebut mengatakan bahwa, sistem irigasi yang diterapkan di lahan persawahan di Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada musim hujan.
Namun, kata Luqman, pada musim penghujan ekstrem akan terjadi banjir karena penampungan air tidak mampu menahan debit air hujan yang tinggi. Dan para petani mengalami kerugian.
Permasalahan itu, ditemukan Luqman saat datangi Desa Sukajadi, Kabupaten Bogor. Daerah ini merupakan salah satu produsen beras terbesar di Jawa Barat pada tahun 2013 yang hasil produksinya mencapai 77 ton.
“Saat terjadi banjir yang mengakibatkan kerusakan lahan sawah berdampak pada berkurangnya penghasilan masyarakat sebesar Rp 80 juta,” kata Luqman, Jumat, 28 Oktober 2022.
Menurut Luqman, menggunakan inovasi sumur resapan fungsi ganda, semua hal tersebut bisa teratasi. Dengan menggabungkan sumur resapan dan sumur bor, bisa difungsikan untuk menyerap sekaligus menyimpan air.
“Sumur ini dapat juga dapat menampung dan mengalirkan air hujan untuk kebutuhan irigasi maupun kebutuhan masyarakat yang lainnya,” jelasnya.
Luqman juga melengkapi sumur itu dengan sistem filtrasi dengan abu sekam padi. Pasalnya, limbah sekam padi mengisi 28 persen dari berat padi yang didapat dalam sekali panen.
“Oleh karena itu, saya berniat menginovasikan abu sekam padi yang selama ini dianggap limbah menjadi susunan filtrasi pada sumur resapan,” ungkapnya.