Jawab Kebutuhan Nakes Islami, Ini Strategi Kolaborasi Aisyiyah
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan sumber daya manusia, beberapa Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah (RSMA) telah menjalin kolaborasi dengan fakultas kedokteran/keperawatan/kesehatan masyarakat dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).
Masuk ke dalam rencana strategis (renstra), kolaborasi PTMA bersama RSMA disebut efektif menjawab masalah ketersediaan tenaga kesehatan yang berwawasan Muhammadiyah bagi berbagai rumah sakit milik Persyarikatan.
Dalam Seminar Pra Muktamar bertajuk “Transformasi Pembangunan Kesehatan Semesta” di Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang, Kamis 24 Maret 2022 Direktur RS Islam Jakarta Sukapura, dr. Umi Sjarqiah SpKFT mengambil contoh dari pengalamannya di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih dan RSIJ Sukapura.
Pemahaman sesuai Manhaj Muhammadiyah
“Apa yang ingin kita ajarkan kepada mahasiswa di pre klinik, teraplikasi pada mahasiswa ketika sedang magang atau koas di rumah sakit. Di Sukapura, mahasiswa harus betul-betul mengerti cara memperlakukan pasien secara Islami sesuai ideologi Muhammadiyah dari membaca doa bersama, mendoakan (kesembuhan) orang sakit, adab terhadap orang sakit, dan tuntunan-tuntunan lain dalam pelayanan kepada pasien,” ungkap Umi, dilansir situs muhammadiyah.or.id.
Hal yang sama kata Umi juga terjadi pada RSMA lain yang menjadi rumah sakit satelit bagi PTMA. Harapan dari kedua belah pihak juga lebih mudah ditampung. Karena itu dia mendorong agar fakultas terkait menjalin kolaborasi dengan RSMA di daerah masing-masing.
“Dan itu kalau misalnya kita berafiliasi dengan rumah sakit pendidikan yang bukan dari Muhammadiyah, kita tidak bisa mengharapkan para dosen pendidik klinis melakukan hal yang sama dengan apa yang kita ajarkan di kampus. Ini menjadi tantangan di sini,” sebutnya.
Terakhir, Umi berharap sekian RSMA yang telah berkolaborasi dengan PTMA terus meningkatkan kualitas akreditasi, termasuk memiliki dosen-dosen klinis yang rajin membaca jurnal dan melakukan penelitian karena hal ini akan mengundang sponsor dan kerja sama dari berbagai pihak.
“Manfaatnya ketika ada penelitian, maka pasien didorong untuk datang ke rumah sakit tersebut. Di masa ini rumah sakit yang berkembang dan bertahan adalah rumah sakit pendidikan,” sebut Umi.