Jawa Timur Bediding Akibat Cuaca Dingin Australia
Wilayah Indonesia, khususnya Jawa Timur dilanda cuaca cukup dingin alias bediding beberapa waktu terakhir ini. Sejumlah spekulasi pun muncul di publik melalui obrol grup WhatsApp bahwa udara dingin yang terjadi akibat fenomena albelian.
Namun, informasi tersebut dibantah oleh Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Klas I Juanda, Teguh Tri Susanto. Ia menyebut tidak ada yang namanya fenomena albelian.
"Cuaca dingin akhir-akhir ini disebabkan oleh fenomena bediding," ungkap Teguh, Selasa 19 Juli 2022.
Ia menjelaskan, fenomena bediding ini dipengaruhi oleh tidak adanya awan di malam hari. "Kemudian angin monsun Australia yang membawa massa udara dingin akibat dari Australia yang sedang musim dingin saat ini," pungkasnya.
Berikut pesan hoax yang menyebar:
Mulai besok hingga 22 Agustus cuaca akan lebih dingin dan lebih dingin dari tahun lalu. Ini disebut fenomena Albelian. Dimulai besok pagi jam 5-27.
Kita tidak hanya akan melihat tetapi juga mengalami efek dari Fenomena Alphelion.
Ini akan berakhir pada Agustus 2022.
Selama ini kita akan mengalami cuaca dingin yang belum pernah ada sebelumnya.. karena itu.. badan kita pegal-pegal dan tenggorokan tersumbat,
Demam, batuk dan masalah pernapasan terjadi. Oleh karena itu, lebih baik memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan vitamin dan produk makanan sehat lainnya.
Jarak antara Matahari dan Bumi adalah 90.000.000 km. Tapi selama Fenomena Alphelion ini, jarak antara keduanya akan meningkat menjadi 152.000.000 km. Itu adalah peningkatan 66%.
Silakan bagikan ini dengan keluarga, teman, dan orang yang Anda cintai.