Jatim Ulang Tahun, Dapat Kado Spesial dari Jokowi
Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut hal ini menjadi kado terindah HUT Jatim ke-76.
Khofifah mengatakan smelter ini akan memberikan multiplier effects atau dampak positif yang besar bagi pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja serta kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya itu, Khofifah menyebut, sesuai UU No 3 Tahun 2020 tentang Minerba, perusahaan tambang diwajibkan untuk membangun smelter atau pabrik pengolahan dengan tujuan bukan hasil tambang mentah yang dipasok ke pasar, tetapi sudah produk jadi untuk memberikan nilai tambah bagi daerah dan negara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan, pemurnian, serta pemanfaatan mineral dan batu bara.
Tak hanya menguntungkan bagi industri tambang di dalam negeri, kehadiran smelter ini juga akan menekan angka pengangguran karena dapat menyerap banyak tenaga kerja. Diperkirakan saat konstruksi, smelter ini akan menyerap 40.000 tenaga kerja, serta munculnya industri-industri pendukung terkait.
Bagi pemerintah daerah, kehadiran pabrik smelter ini akan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara signifikan. "Selama masa konstruksi pembangunan smelter di Gresik, setidaknya menyerap sekitar 40 ribu pekerja. Tadi saya sudah sampaikan ke Menteri BUMN supaya para pekerja lebih diutamakan dari Jawa Timur," kata Khofifah di Gresik, Selasa 12 Oktober 2021.
Khofifah juga berterima kasih dan berharap adanya smelter ini bisa membuat perekonomian di Jatim bangkit usai terkena pandemi Covid-19. "Terima kasih Pak Presiden yang melakukan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia. Ini menjadi hadiah ulang tahun Jawa Timur yang sangat berharga. Insyaallah ini membawa banyak kebaikan bagi Jawa Timur," tambah Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah mengatakan, smelter PT Freeport Indonesia yang berdiri di lahan seluas 103 hektar ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2023 mendatang.
Dipilhnya Gresik sebagai lokasi smelter, karena di wilayah tersebut terdapat pabrik semen yang dapat memanfaatkan hasil pengolahan asam sulfat, perak dan gipsum.
Pembangunan smelter ini diperkirakan menelan dana USD3 Miliar atau senilai Rp 42 triliun. Smelter ini juga diklaim terbesar di dunia karena bisa memproses 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Sedangkan kapasitas pabrik pemurnian lumpur anoda untuk menjadi emas, mencapai 6.000 ton per tahun.
"Kapasitas pengolahan konsentrat tembaga mencapai 1,7 juta ton per tahun dan ini merupakan jumlah yang sangat besar sekali. Semoga pembangunan smelter ini bisa menjadi daya tarik industri lain untuk masuk di Jawa Timur," kata Jokowi.