Jatim Siap Pertahankan Hasil Produktivitas Ternak
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui dinas Peternakan memaksimalkan produksi hewan ternak sebagai penyokong kebutuhan nasional paling besar di Indonesia.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Kusdiyarto, Senin, 12 Agustus 2019 mengatakan pengotimaisasi itu dilakukan dengan memaksimalkan strategi pendampingan kepada kelompok peternak diantaranya memberikan pendampingan.
"Kami berharap kepada dinas-dinas peternakan kabupaten/kota terus memfasilitasi secara rutin kepada para peternak di daerah dengan memberikan pelayanan yang optimal diantaranya pelayanan inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, penyediaan benih dan bibit sapi, pengembangan teknologi pakan, dan penguatan kelembagaan peternak," katanya.
Lanjut Kusdiyarto, selain itu dinas peternakan juga memberikan pelayanan pengendalian kesehatan dan penjaminan produk hewan sampai pada pengolahan dan pemasaran.
"Termasuk juga urusan stabilisasi harga dan memfasilitasi peternak dengan pihak kemitraan seperti koperasi dan perbankan untuk permodalan," katanya.
Menurutnya, upaya ini untuk mempertahankan posisi Jawa Timur sebagai penyumbang kebutuhan nasional tertinggi di Indonesia.
Diketahui tahun ini populasi sapi pedaging di Jawa Timur sebanyak 4.637.905 ekor, 1.374.742 ekor kambing, dan 253.918.031 ekor ayam potong dengan produksi daging menyumbang 20 persen dari kebutuhan daging nasional atau sekitar 575.577 ton daging pertahun.
Di samping daging, Jawa Timur juga menjadi penyumbang produksi susu terbesar terhadap kebutuhan nasional yakni 57 persen atau sekitar 520.895 ton pertahun. Untuk kebutuhan telor, Jawa Timur menyumbang 29 persen dari kebutuhan nasional atau sebanyak 543.470 ton pertahun.
"Kecanggihan teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk menerapkan integrated farming sapi potong yang merupakan hasil kerjasama dengan Disnak, Distan, Disbun, Disperindag, Dinkop UMKM maupun dengan BUMD swasta. Kami juga siap memfasilitasi dengan menyediakan iSIKHNAS yakni sistem informasi kesehatan hewan berbasis teknologi lewat pengumpulan data secara realtime," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)
Advertisement