Jatim Klaim Kluster PTM untuk SMA/SMK/SLB Belum Ada
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan, selama berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMA/SMK/SLB hingga saat ini belum ditemukan kasus baru.
"Memang data dari pusat klaster PTM terjadi pada jenjang SD sebesar 45,97 persen, PAUD 19,94 persen, dan SMP 19,07 persen," kata Wahid, Jumat, 24 September 2021.
Kata Wahid, untuk tingkat SMA, SMK dan SLB yang dikelola Pemprov Jatim, selama PTM berlangsung belum ada temuan klaster atau penularan Covid-19.
"Laporan Kacab Dindik se-Jatim untuk SMA, SMK, dan SLB di Jatim aman dari klaster Covid-19," jelasnya.
Wahid mengimbau, kepada kepala sekolah SMA/SMK untuk terus mengingatkan kewaspadaan. Selain itu, pihak sekolah juga diminta tegas mengingatkan siswanya untuk segera pulang setelah PTM.
Karena pihaknya kerap medapatkan laporan tentang siswa yang berkumpul selepas PTM. Mereka bergerombol karena lama tidak bertemu dengan teman-temannya.
"Kami meminta agar kepala sekolah memberikan imbauan kepada siswa untuk segera pulang selesai PTM, karena setelah PTM ada PJJ. Sehingga, siswa benar-benar termonitor," katanya.
Diinformasikan, berdasarkan data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jawa Timur (Jatim) menjadi daerah dengan klaster Covid-19 tertinggi di sekolah.
Dari 1.303 sekolah di Indonesia yang melaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, 165 atau 2,77 persen sekolah di Jatim menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Advertisement