Jatim Kemarin, Buruh Luruk Kantor Gubernur Dan Dana Kampung Cair
Dua peristiwa dari Jawa Timur yang menjadi perhatian di Ngopibareng.id kemarin, 28 Juli 2020. Buruh demo kantor Gubernur dan dana stimulan kampung tangguh Surabaya cair.
Buruh Luruk Kantor Gubernur
Ratusan massa yang mengatasnamakan dirinya Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM) Jatim, geruduk Kantor Gubernur Jatim, yang berada di Jalan Pahlawan, Surabaya, pada Selasa, 28 Juli 2020.
Beradasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, ratusan massa FSP LEM mulai datang secara bersama sejak pukul 13.00 WIB. Yakni dengan membawa dua mobil komando, bendera organisasi serta spanduk yang berisi tuntutan.
“Kita disini memberi solusi, yaitu tolak tenaga kerja asing, terima pekerja pribumi, berdayakan koperasi untuk mensejahterakan pekerja, dan budayakan produk dalam negeri,” kata salah satu orator, di mobil komando.
Koordinator massa aksi demonstrasi, Edi Supryantono mengatakan, bahwa pihaknya juga mengingatkan jika Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law hanya batal dibahas, dan masih berkemungkinan akan dibicarakan kembali oleh DPR RI.
“Tuntutannya secara nasional yaitu penolakan (RUU) Omnibus Law. Kami tetap menyuarakan (penolakan), karena ternyata DPR (RI) maupun juga pemerintah masih memaksakan Omnibus Law itu tetap disahkan,” kata Edi, saat ditemui di lokasi aksi.
Demonstrasi dari buruh FSP LEM tersebut, membuat kepolisian berjaga menutup sisi bagian barat Jalan Pahlawan. Dampaknya, sempat terjadi kemacetan di ruas bagian timur di jalan yang mengarah ke Monumen Tugu Pahlawan.
Ratusan massa FSP LEM akhirnya secara bersama meninggalkan Kantor Gubernur Jatim, pada puku 14.30 WIB. Setelah beberapa anggotanya ditemui oleh perwakilan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
“Akhirnya kami tadi diterima oleh pihak Pemprov Jatim, ditemui sama Pak Himawan (Estu Subagijo) dari Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan) dan Pak Budi Satpol PP Jatim. Katanya akan langsung dilaporkan ke Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa),” tutupnya.
Stimulan Kampung Tangguh Cair
Pemerintah Kota Surabaya akan segera mencairkan anggaran dana stimulan untuk Kampung Tangguh sebesar Rp10 juta per kampung. Pencarian bisa lebih cepat setelah Pemkot Surabaya menerima surat balasan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait penggunaan dana penanggulangan Covid-19 untuk stimulan Kampung Tangguh.
"Jawaban BPK sudah ada ini. Sekarang kami sedang membuat laporan ke Ibu Walikota (Tri Rismaharini), terkait hasil jawaban BPK tentang dana stimulan itu," kata Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan, Selasa 28 Juli 2020.
Hendro mengatakan, BPK sudah memberikan lampu hijau kepada Pemkot untuk memberikan dana itu ke warga. Maka dari itu, kini pihaknya berusaha secepatnya agar dana stimulan untuk warga ini cair. Akhir bulan ini ia menargetkan warga di Kampung Tangguh, sudah bisa menerima dana stimulan dari Pemkot Surabaya itu. "Insyaallah bisa (dicairkan)," kata Hendro.