Jatim Jadi Jalur Distribusi Jaringan Narkoba Internasional
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Pol Luki Hermawan merilis tersangka beserta barang bukti kasus jaringan narkoba internasional, Selasa 18 Februari 2020.
Dalam kurun waktu, mulai awal Januari hingga pertengahan Februari 2020, Polrestabes Surabaya telah menangkap 200 tersangka, yang terdiri dari 183 pria serta 17 wanita.
Selain itu, kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa, 32,3 kilogram (kg) sabu-sabu, 32 kg ganja, 14.200 butir ekstasi, dan 3.000 lebih pil koplo.
Kumpulan tersangka tersebut terdiri dari jaringan narkoba internasional, yakni kiriman dari Malaysia ke Indonesia, dan Jawa Timur menjadi jalur distribusinya.
"Ini sungguh luar biasa, karena Jatim menjadi jalur distribusi. Dari kelompok internasional", kata Luki Hermawan kepada wartawan di Polrestabes Surabaya.
Berkat penangkapan yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya tersebut, Kapolda Jatim mengaku sangat senang. Karena jaringan ini sudah sangat lama ada di Surabaya.
Selain itu, sebenarnya bukan hanya Surabaya yang menjadi jalur narkoba. Beberapa kota di Jatim pun juga termasuk.
"Untuk seluruh jajaran Polda Jatim, ada 731 dari Januari hingga sekarang (17 Februari 2020). (Tersangka) ini terdiri dari 500an kasus", kata Luki Hermawan.
Dia juga mengungkapkan kalau jaringan ini diduga kuat menyangkut terpidana yang sudah ditahan sebelumnya. Beberapa diantaranya yang terindikasi yakni, penghuni rumah tahanan di Surabaya, Porong dan Pamekasan.
"Ini semua ada kaitannya dengan di Medaeng (Surabaya), terus di Pamekasan juga Porong. Akan tetap kami panggil dan periksa sesuai aturan", ungkapnya.
Kapolda Jatim juga berjanji kalau akan terus mengungkap kasus ini hingga mendalam. Terbukti, jajaran kepolisian sudah mendapatkan laporan kalau jaringan ini juga menempati kota lain, tapi masih di area Jawa Timur.
"Hal ini masih berkembang. Malam tadi saya sudah mendapatkan laporan, kalau jaringan ini juga ada di Kediri", kata dia.
Selain itu, dia juga siap bila diminta untuk memberantas peredaran narkoba. Masyarakat pun diimbau memberikan informasi jika mengetahui soal jaringan narkoba di lingkungannya.
"Kita buktikan akan kuat mana, kita akan tindakan tegas semua bandarnya. Target selanjutnya adalah Madura, kita terus melakukan pendekatan dengan tokoh agama setempat. Untuk secara bersama perang dengan narkoba", ujar Luki Hermawan.
Advertisement