Jatim Genjot IPM Lewat Program Double Track SMA
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuat sejumlah program untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta mengurangi pengangguran, salah satunya melalui program SMA Double Track. Targetnya ada 14 ribu siswa yang terpapar program ini, di tahun 2020.
Khofifah menyebut lulusan SMA/MA dan SMK merupakan penyumbang angka pengangguran terbuka di Jatim. Tertinggi SMK, disusul SMA/ MA. Maka, pemprov membuat inovasi berupa SMA Double Track. Madrasah Aliyah (MA) juga dibuat dua jalur (double track).
“Kami harapkan setiap tahun sekitar 800 ribu angkatan kerja baru di Jatim itu akan terserap 600 ribuan,” ujar Khofifah saat menghadiri Festival SMA Double Track di Jatim Expo, Surabaya, beberapa saat lalu.
Program ini meliputi tujuh bidang keterampilan. Seperti multimedia, teknik elektro, teknik listrik, tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan teknik kendaraan ringan. Tahun lalu, double track SMA sudah ada 157 sekolah. Sedangkan MA 120 unit sekolah.
“Saya ingin kami semua menjadikannya sebagai energi baru, potensi baru, skill baru bagi penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Khofifah melanjutkan jika program itu terhubung dengan beberapa program lain, seperti millenial job center, dan one pesantren one product. “Karena anak-anak muda sangat friendly dengan proses digitalisasi, harapan kami mereka akan masuk market place,” jelasnya.
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim siap memberikan support kepada lulusan SMA double track yang ingin membuka usaha ketika lulus nanti. Mereka bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berjumlah Rp190 triliun dari ABPN. “Bunga yang diberikan tahun 2020 cukup ringan, yaitu 6 persen,” katanya, dilansir dari Jawa Pos.
Hasil dari sejumlah progan tersebut, menurut Bappeda Jatim, dalam Paper Inovasinya, menyatakan jika indeks pembangunan manusia (IPM) Jatim meningkat sejak 2017 hingga 2019. Sedangkan jumlah pengangguran turun, di kurun waktu yang sama.
Advertisement