Jatim Fair 2022, UMKM Binaan PT SIER Tuai Berkah
Sebanyak empat UMKM binaan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menuai berkah. Omzet mereka meningkat selama pelaksanaan Jatim Fair 2022. Keempat UMKM itu adalah Velista Craft, Camilla Batik, Churros New Normal dan Irma's Cakery.
Diah Wahyurini selaku owner Velista Craft mengaku senang lantaran diajak bergabung dalam pameran di Jatim Fair 2022 yang berlangsung di Grand City Surabaya ini. Pasalnya, bisa meningkatkan penjualan sekaligus promosi kepada masyarakat.
Menurut Diah, sejak menjadi binaan SIER pada 2021 lalu, usaha kerajinan yang ia rintis kini meningkat pesat.
"Alhamdulillah sejak menjadi UMKM binaan PT SIER, usaha kerajinan saya semakin berkembang. Beberapa waktu lalu, saya dapat orderan dari TNI AL untuk membuat souvenir kalung sebanyak 125 buah. Total nilainya mencapai Rp17 juta lebih. Selain itu juga ada orderan-orderan lainnya. Semua itu berkat pameran-pameran yang diajak SIER," ungkap Diah.
Selain diajak pameran, aku Diah, SIER juga mengajak mereka dalam misi dagang serta pelatihan jualan secara online di marketplace.
Menurutnya, berjualan produk secara online ini sangat penting di era kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat ini.
"Selama dua hari, kami diajari bagaimana menjual produk kerajinan di Shopee. Sekarang saya sudah tahu bagaimana caranya. Terima kasih SIER karena telah begitu perhatian kepada UMKM yang baru saya rintis sejak 2018 lalu ini," ungkapnya.
Diah berharap, perhatian SIER tidak berhenti setelah usaha kerajinannya berkembang. Ia berharap akan terus dibina dan diajak ikut pameran, baik di Jawa Timur atau luar provinsi.
"Kami juga menerima bantuan modal dari SIER. Alhamdulillah, omzet saya sekarang bisa mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan, di luar ketika ada orderan," pungkasnya.
Hal serupa juga disampaikan Diana Maulita, pemilik Camilla Batik, yang juga diajak SIER ikut pameran di Jatim Fair 2022.
"Usaha batik saya sempat mengalami kelesuan saat pandemi Covid-19. Namun setelah jadi UMKM binaan SIER pada 2021, sekarang mulai berangsur-angsur membaik. Sudah beberapa kali diajak SIER untuk pameran," kata Diana.
Diana mengakui, setelah pameran dirinya selalu menjalin komunikasi dengan para pembeli. Jadi tidak berhenti setelah pameran selesai.
"Seperti saat ikut pameran di Jatim Fair ini, saya hubungi customer, saya beritahu jika saya ikut pameran, atau saya memiliki produk baru. Semakin sering pameran, semakin banyak pula pelanggan saya," ujarnya.
Selama pameran ini, baju batik yang paling laku adalah model baju batik untuk kerja. "Pada Jatim Fair 2021 lalu, omzet saya bisa mencapai Rp10 juta lebih selama pameran berlangsung. Saya berharap, selalu diajak pameran karena manfaatnya sangat besar untuk perkembangan usaha batik saya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT SIER, Puspita Ernawati mengatakan, perusahaannya memang memiliki sejumlah UMKM binaan.
Setiap ada kesempatan, kata Puspita, SIER selalu mengajak UMKM tersebut untuk mengikuti pameran baik skala regional maupun nasional.
“Kami memiliki tanggung jawab untuk ikut membesarkan dan mengembangkan UMKM yang ada di Jawa Timur. Selain mengajak mereka untuk pameran sebagai wadah untuk promosi, juga melakukan pelatihan kepada mereka untuk mengembangkan UMKM-nya," pungkasnya.
Advertisement