Jatim Darurat Narkoba, Khofifah Ajak Ribuan Hafidz Berdoa
Narkoba menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Provinsi Jawa Timur. Menurut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Jatim menduduki posisi pertama penyalahgunaan narkoba.
“Tamu terakhir yang bertemu saya adalah kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Heru Winarko. Beliau bilang, Jatim itu wahid narkobanya," ucap Khofifah saat sambutan dalam rangka memberi gelar kehormatan bagi ribuan hafidz dan hafidzah di Masjid Al Akbar Surabaya, Senin 23 Desember 2019.
Di hadapan ribuan hafidz dan hafidzah, Khofifah ingin, suara alunan ayat suci selalu menggema di Jatim supaya terhindar dari bahaya barang haram tersebut.
"Makanya kita harus hilangkan dengan semangat para hafidz hafidzah ini untuk menyebarkan ajaran Al Qur’an. Insya allah Jatim berkah, barokah bebas dari narkoba serta dianugerahkan rahmat oleh Allah SWT," katanya.
Acara kali ini, dihadiri oleh 4.080 hafidz hafidzah yang berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Timur, mereka mendapatkan intensif bisyaroh (gaji) satu tahun sekali dalam rangka melaksanakan program kerja Jatim yang bertemakan Jatim Berkah.
Pembagian tunjangan bagi para hafidz dan hafidzah tersebut merupakan bagian dari realisasi Program Kampanye Nawa Bhakti Satya Gubernur untuk Jawa Timur yang tertuang dalam Bhakti ke-5, yakni Jatim Berkah.
Diketahui dalam program Nawa Bhakti Satya, Bhakti ke-5 Jatim Berkah, pihaknya mencanangkan akan mendata sebanyak 10.000 hafidz dan hafidzoh yang akan mendapatkan tunjangan kehormatan dari Pemprov Jatim.
Namun saat ini yang terealisasi masih 4.080 hafidz hafidzoh di Jatim. Khofifah mengatakan bahwa data tersebut ia peroleh dengan kerja sama dari Lembaga Pendidikan Tilawatil Quran (LPTQ).
Menurutnya tahun depan diperkirakan akan bertambah 2.500 hafidz dan hafidzah, sehingga totalnya dengan yang menerima tunjangan kehormatan saat ini adalah 6.500 hafidz dan hafidzah di Jawa Timur.
Melalui program Jatim Berkah tersebut, Khofifah berharap akan semakin banyak kekuatan spiritualitas yang dapat memberikan ruh bagi kehidupan perjalanan berbagai program-program pembangunan di Jawa Timur.
Menurutnya, dengan digalakkannya penyemaian doa-doa yang dilantunkan oleh para hafidz tersebut akan memberikan ketenangan yang diikuti kebahagiaan bagi masyarakat di seluruh jawa Timur.
“Masyarakat ini kalau disemai dengan doa insya Allah akan ada ketenangan yang mengikuti kebahagiaan mereka. Tidak berarti ketenangan dan kebahagiaan itu ditentukan oleh kekayaan semata. Akan tetapi bahwa mereka pandai mensyukuri nikmat yang Allah berikan, hidup mereka tenang penuh bahagia,” pungkasnya.
Advertisement