Jatim Darurat Narkoba, BNNP Jajaki Kerjasama Dengan GPAN
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur Bambang Priyambadha melihat perkembangan narkotika di Jatim naik begitu pesat ketimbang tahun 2018 lalu. Dalam medio bulan Juli 2019 sampai Agustus 2019, BNN sudah menyita 53kg narkoba jenis sabu-sabu.
"Sangat signifikan ya kenaikannya. Bayangkan saja 2018 saja lalu kita menyita 26 kilo jenis sabu-sabu. Untuk saat ini per bulan Juli 2019 ada 28 kilo dan kemarin awal Agustus ada lagi 25 kilo yang kita amankan, jadi total 53 kilo. Padahal belum genap setahun ini," ujar Bambang di Kantor BNNP Jatim, di Jalan Sukomanunggal, Surabaya, 12 Agustus 2019.
Bambang menilai, saat ini Jatim menjadi pasar yang cukup besar dalam peredaran narkoba tidak hanya tingkat nasional, tapi juga internasional.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi ya, karena perkembangannya sangat pesat sekali," ucapnya.
Maka itulah, BNNP Jatim berencana akan bekerjasama dengan Gerakan Peduli Anti Nakroba (GPAN) Jawa Timur untuk menekan angka penggunaan narkoba di masyarakat.
"Jadi tadi menjalin silaturahmi kembali antara GPAN dengan BNN Provinsi Jatim. Dalam obrolan kita bisa mensinkronkan kegiatan BNN dengan kegiatan GPAN," terang Bambang.
Bambang menjelaskan, ada beberapa rencana ke depan untuk setiap ormas di Jatim termasuk GPAN untuk berkumpul bersama BNN Provinsi. "Jadi kita kumpul per tiga bulan sekali, lalu rencananya kan ada Food Truck di sini yang bisa dipakai dan diacarakan di Car Free Day lalu diisi dengan kegiatan positif," jelasnya.
Dirinya ingin saat ormas dan tim BNNP Jatim berkumpul di car free day, sekaligus bisa menyampaikan pesan bahaya penggunaan narkotika kepada khalayak umum.
Sementara Ketua GPAN Jatim Zahrul Azhar As'ad atau akrab disapa Gus Hans mengapresiasi kinerja BNNP Jatim selama ini. Menurutnya, GPAN siap bersama-sama BNNP untuk membuat program yang bisa mensosialisasikan gerakan antinarkoba.
"Jadi rencananya saya mau mencari duta putra dan putri di Jatim. Nantinya mereka merupakan duta antinarkoba yang turun langsung ke masyarakat dengan cara mengadakan kegiatan yang positif. Selama ini kan BNNP sudah bekerja dengan luar biasa dan saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Brigjen Bambang dalam pemberantasan narkoba," ucap Gus Hans.
Menurut Gus Hans, GPAN ingin membantu BNNP Jatim untuk turun bersama di masyarakat sebagai bentuk kepedulian guna memberantas narkoba.
"Jadi nantinya kita yang siapkan public speaking kepada dutanya, BNNP tidak usah khawatir mengenai dananya. Kita membutuhkan BNNP karena mereka lebih paham bagaimana persebaran narkotika di masyarakat," terang Gus Hans.
Dengan cara baru, Gus Hans yakin menerjunkan duta putra putri Jatim di masyarakat bisa memberi persepektif mengenai bahaya narkoba, khususnya di level remaja.
"Jadi putra putri ini nanti kan selevel ya usianya, mereka juga gak berseragam polisi atau BNN, dengan begitu para duta ini harapannya bisa diterima karena mereka karena satu usia," jelasnya.
Rencananya, pemilihan putra putri duta anti narkoba yang diselenggarakan GPAN akan diadakan pada bulan September 2019. "Tidak usah khawatir masalah dana pokoknya, kita akan carikan sponsor, yang penting bagaimana kita bisa berkomunikasi langsung di masyarakat," pungkasnya.
Advertisement