Jatim Buka Diri Kucuran Investasi Jutaan Dolar asal Malaysia
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mendukung adanya rencana investasi pengusaha Malaysia. Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal Provinsi Jatim Andromeda Qomariah mengatakan, saat ini Malaysia menjadi negara dengan nilai investasi tertinggi nomor 4 di Jawa Timur.
Maka dari itu, jika pemerintah negeri Jiran Malaysia memiliki rencana untuk kembali mengucurkan investasi melalui perusahaan swasta mereka, terutama di wilayah Jatim, Pemprov sangat membuka diri dan memfasilitasi sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal itu diungkapkan Andromeda dalam acara pameran 'Hybrid Export Acceleration Mission (EAM) 2021', Senin 20 September 2021 di Hotel Westin Surabaya.
Terkait kegiatan itu, ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut acara temu dagang sebelumnya. Karena dengan kerjasama ekonomi antara kedua belah pihak maka diprediksi nilai investasi di Jatim meningkat 10 persen.
"Kondisi sekarang kami nggak bisa memprediksi secara pasti, tetapi yang jelas selama ini juga paling tidak sekitar 10 persen akan tumbuh ya," kata Andromeda.
Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, maka prediksi peningkatan 10 persen merupakan angka yang masuk akal bagi peningkatan investor di Jawa Timur. Sebab dalam lima tahun terakhir nilai investasi Malaysia di Jatim selalu masuk di sepuluh besar.
"Saya nggak ingat tahun berapa, mereka sempat masuk peringkat kedua kemudian yang tahun kemarin masuk peringkat ketujuh dan sekarang masuk peringkat keempat," terang Andromeda.
Maka dari itu, dengan adanya eksebisi investasi seperti ini, ia yakin Malaysia akan kembali menjadi salah satu investor dengan nilai investasi yang tinggi di Jatim. Meskipun hingga saat ini, mereka belum bisa mengalahkan Singapura sebagai investor dengan nilai realisasi investasi tertinggi di Jatim dengan nilai 5.513,56 juta dolar pada tahun 2020.
Andromeda melanjutkan, investor Malaysia lebih tertarik menanamkan investasinya di kebutuhan tersier dan di bidang energi, pengolahan sampah serta sektor makanan. Karena mereka punya potensi di bidang tersebut dan kebetulan di Jatim ada peluangnya untuk mereka berinvestasi. Apalagi banyak daerah di Jatim yang memiliki sumber daya yang menunjang investasi tersebut. Ia mengaku, Pemprov Jatim ingin menggenjot ekonomi pasca pandemi Covid-19.
"Memang paling banyak kalau kita lihat untuk investasi mereka lebih banyak ke tersier di sini dan kami berharap ke depan itu kami berharap mereka di sektor primer dan sekunder. Sekunder memang nomor dua tapi kalau memang bisa di-push lagi itu akan lebih banyak lagi," tambahnya.
Berdasarkan data bidang promosi dan penanaman modal Provinsi Jatim tahun 2020, nilai investasi Malaysia yang terealisasi sekitar 511,43 juta US$ dengan jumlah ekspor dari Jatim senilai 912,14 US Dolar, sedangkan impor dari Malaysia ke Jatim senilai 538,38 US Dolar.
Dengan catatan itu, Jatim mendapatkan surplus sebesar 373,76 juta US$ dari ekspor tersebut yang didominasi dari tembaga, minyak, produk kimia, paperboard, kayu, tembakau hingga hasil laut (ikan dan udang).