Jatim Belum Terima Penuh Anggaran dari KPU Pusat
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Arief Budiman, menyatakan bahwa ada 206 KPU provinsi maupun kabupaten/kota dari total 270 daerah yang sudah menerima penuh kucuran dana pemilihan kepala daerah Serentak 2020. Sedangkan sisanya ada yang baru menerimal 40 hingga 80 persen.
Untuk Jawa Timur, kata Arief, hanya tersisa Kota Surabaya dan Lamongan yang belum tersalurkan secara penuh.
“Anggaran sampai hari ini sudah 206 daerah sudah tertransfer 100 persen, selebihnya itu antara 40-80 persen. Hanya sebagian kecil yang belum 40 persen. Kalau Jatim yang belum 100 persen itu Kota Surabaya sama Lamongan,” kata mantan Ketua KPU Jatim itu saat ditemui usai memantau pelaksanaan pencocokan dan pelitian data pemilih di kediaman Gubernur Jatim, di kawasan Jemursari, Surabaya, Minggu 26 Juli 2020 siang.
Namun, ia tak menyampaikan secara rinci alasan kucuran dana yang disalurkan untuk kedua daerah tersebut belum disalurkan seluruhnya.
“Tapi saya sudah konfirmasi dengan KPU Surabaya, bahwa Minggu ini akan ditransfer kekurangannya. Begitu juga dengan Lamongan,” ujarnya.
Arief mengatakan, penambahan anggaran ini diberikan tak lain agar para komisioner segera menyiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan di setiap tahapan. Utamanya, alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk mencegah adanya penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Menurutnya, meski ada pandemi namun proses demokrasi tetap harus berjalan lantaran hingga kini tidak diketahui kapan pandemi ini berakhir. Sehingga, dengan penyiapan APD diharapkan pelaksanaan Pilkada Serentak berjalan sesuai jadwal dan berlangsung dengan aman.
“Pertama untuk memenuhi kesehatan, ada komponen penyediaan vitamin supaya imunnya terjaga dengan baik. Kedua, rapid test agar ketika menjalankan tugasnya dia tidak terjangkit virus. Sedangkan untuk keselamatan, kita sediakan APD. Jadi petugas kami semua menggunakan APD, mulai dari masker, face shield, kemudian sarung tangan,” pungkasnya.
Sementara pada hari pemungutan suara, para pemilik hak pilih yang sakit bahkan positif Covid-19 tetap dilayani dengan cara akan didatangi oleh petugas yang memakai APD lengkap.
“Jadi itu cara kami, mudah-mudahan penyelenggaraan Pilkada 2020 tidak mengkhawatirkan bagi siapa pun. Jadi saya mengimbau pemilih tetap saja beraktivitas secara aktif dalam setiap tahapan Pemilu, karena tiap tahapan kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya.