Jatim Bebas Zona Merah Versi Satgas Covid-19 Pusat
Penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur yang dilakukan seluruh elemen membuahkan hasil yang begitu signifikan. Berdasar, update peta risiko yang dibuat oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional melalui www.covid19.go.id, Jawa Timur sudah bebas dari zona merah.
Sedangkan saat ini, tercatat ada 18 daerah masuk zona kuning (risiko rendah) dan 20 daerah yang dalam zona oranye (risiko sedang).
"Alhamdulillah Jatim hari ini dinyatakan Satgas Covid-19 Nasional bebas zona merah. Terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah bekerja keras dan berjuang, mari terus patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menunju Jatim Bangkit," ungkap Khofifah dalam rilis yang diterima, Rabu 1 Agustus 2021 pagi.
Menurut Khofifah, mengatahui posisi zonasi sebuah daerah menjadi sesuatu hal yang penting saat ini. Karena perkembangan zonasi peta resiko covid-19 menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan. Terlebih, adanya pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai telah banyak membatasi dan mempengaruhi aktifitas masyarakat di hampir seluruh sektor. Utamanya, di tengah masih diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jatim.
"Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan zonasi peta resiko sebuah daerah, selain posisi levelnya. Seperti Kota Surabaya saat ini masuk zona kuning dan berada di level 3, itu akan berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil oleh Pemkot Surabaya. Begitu juga daerah yang lain," jelas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Untuk itu, Khofifah meminta agar semua pihak terus bersinergi dan berupaya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Banyak sisi yang harus diperhatikan. Termasuk percepatan vaksinasi di Jatim. Untuk di sisi hulunya adalah penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Sementara itu, Staf Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al Farabi saat dikonfirmasi menyampaikan, faktor utama penurunan risiko di Jatim tak lain implementasi penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 3-4 yang sangat baik oleh seluruh elemen masyarakat. Ini menyebabkan kasus baru dan kasus kematian menurun signifikan.
“Hari ini Jatim turun 80,1 persen kasus mingguan dari puncak kasus tertinggi 44 ribu, sekarang kurang lebih dalam 8000-an kasus, kematian mengalami penurunan cukup signifikan yaitu 52,2 persen dari puncak kasus kematian 2.458, turun jadi 1.393 per minggu. Testing PCR mencapai rekor baru 90.047 perminggu dengan positivity rate 10 persen,” papar Jibril.
Walau begitu, ia berpesan agar capaian ini tidak membuat masyarakat lengah dan abai terhadap prokes dan tetap ikut mempercepat vaksinasi di Jatim.
Menurut data yang diambil Ngopibareng.id dari kementerian kesehatan, Jawa Timur melaporkan kasus harian terbanyak per Selasa 31 Agustus 2021, sebanyak 1.323 kasus. Sebanyak 1.663 pasien sembuh, kedua terbanyak setelah Jawa Barat mencapai 2.287 pasien sembuh, serta terbanyak melaporkan pasien meninggal terpapar covid mencapai 132 orang.