Jatim Bangun Tiga Bandara Baru di Sumenep
Surabaya : Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera membangun beberapa bandara baru di tiga pulau yang ada di Sumenep. Bandara baru yang akan dibangun diantaranya di Pulau Kangean, lantas Pulau Masalembu dan di Pagerungan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Kamis 28 September 2017 mengatakan, khusus rencana membangun bandara di Kangean, saat ini tim dari pemerintah provinsi saat ini sedang menyiapkan dokumen perencanaan. "Pemkab Sumenep saat ini juga sedang mencarikan lahan. Kalau lahan sudah beres maka pembangunan paling lama dua tahun sudah jadi," kata Wahid.
Sedangkan untuk Bandara di Masalembu rencananya akan menggunakan bandara milik PT Elnusa anak usaha PT Pertamina yang saat ini sudah ada di pulau tersebut. Tiga bandara ini akan dibangun untuk menunjang potensi wisata kepulauan yang ada di Sumenep.
Sumenep sendiri saat ini memiliki 48 pulau berpenghuni yang memiliki keindahan alam luar biasa. Bahkan ada pulau Giliyang yang memiliki kandungan oksigen cukup tinggi dan terbaik di dunia karena kandungan oksigennya mencapai 21 persen dari rata-rata kandungan oksigen normal di daerah lainnya.
Jika bandara-bandara di tiga pulau ini rampung terbangun, maka Bandara Trunojoyo Sumenep akan dijadikan sebagai home base sehingga panjang Runway yang saat ini hanya 1600 meter akan diperpanjang menjadi 2500 meter.
Sekadar diketahui, Jawa Timur saat ini telah memiliki enam bandara yakni Bandara Juanda di Sidoarjo, Bandara Abdurahman Saleh Malang, Bandara Notohadinegoro Jember, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Bandara Harun Thohir Bawean dan Bandara Trunojoyo Sumenep.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap pembangunan bandara-bandara baru ini mampu mengurangi disparitas pembangunan. "Banyuwangi misalnya saat ini maju pesat. Bahkan dulu saya berfikir sudah ada bandara di Banyuwangi maka Jember tidak laku, ternyata tidak. Bandara Jember juga sangat ramai," kata dia.
Keberadaan bandara baru ini dengan sendirinya juga akan meningkatkan perekonomian lokal di daerah setempat. (wah)