Jatim Akan Gunakan Metode Poll Test di Daerah Tertentu
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur berencana untuk menggunakan metode pemeriksaan spesimen swab test dengan cara pool test yang digagas oleh Dr. Andani Eka Putra dari Universitas Andalas yang kini menjadi salah satu ahli untuk Gugus Tugas Pusat.
Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Jatim, Dr. Joni Wahyuhadi menyampaikan, pool test ini akan digunakan di Jatim namun dengan klasifikasi tertentu.
Joni menjelaskan alasan pool test digunakan untuk klasifikasi tertentu karena metode ini tepat guna untuk daerah dengan kasus konfirmasi positif yang rendah.
“Syarat menurut beliau adalah pooling test ini bisa dilakukan di daerah yang positivity rate-nya rendah. Kita (Jatim) ini 26 persen, rendah menurut beliau adalah kurang dari lima persen,” kata Joni, Sabtu 18 Juli 2020.
Ia mengaku, mendengar penjelasan dari Andani, pemeriksaan swab bisa lebih cepat dan lebih mudah karena teknisnya menggabungkan spesimen yang ada, kemudian diekstrak dalam satu tempat, kemudian di-running dalam waktu bersamaan. Apabila hasilnya negatif, maka semua dinyatakan negatif.
“Tapi kalau ada satu yang positif ya harus ngecek satu-satu lagi. Makanya ini kita setting mana-mana komunitas yang bisa kita berlakukan pooling test,” jelasnya.
Tempat-tempat yang memungkinkan, kata Joni, komunitas besar dengan positivity rate rendah seperti sekolah, kantor, atau bahkan pondok pesantren.
“Pak Andani hari ini pulang, tapi akan kita pikir bareng-bareng dengan labolatorium mana yang akan dijadikan exercise,” pungkasnya.
Pooling test ini menurutnya menjadi salah satu solusi, sebab berdasar pedoman baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, rapid test yang menjadi salah satu metode kini sudah dihapus dari pedoman. Sebab, rapid hanya untuk pengamatan terkait kekebalan imun masing-masing individu.