Jateng Santuni 5 Ahli Waris Nakes Gugur Karena Covid
Lima ahli waris tenaga kesehatan Provinsi Jawa Tengah mendapat penghargaan dan santunan dari pemerintah. Penghargaan diberikan sebagai penghormatan kepada para pahlawan kesehatan yang gugur saat menangani pasien COVID-19.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Gedung Poltekes Semarang, Sabtu, 11 Juli 2020. Pihak ahli waris diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan atau kepala Puskesmas setempat untuk menerima penghargaan itu.
Lima tenaga kesehatan yang gugur tersebut adalah Dr. Sofyan Endi dari RSUD Soedjati Soemordiardjo Purwodadi, Dr Sangaji Widi dari Puskesmas Karanganyar Kota Semarang, Yuni Wuryaningsih dari Puskesmas Sayung Demak, Yadi Siswanto dari Puskesmas Bangsri Jepara dan Siti Fatimah dari RSUD RA Kartini Jepara.
"Ini bentuk penghormatan yang bisa diberikan oleh pemerintah kepada ahli waris yang ditinggalkan. Mudah-mudahan ini bisa memberikan rasa hormat pada ahli waris, pada mereka para pahlawan yang gugur itu," kata Ganjar.
Ganjar juga mengajak semua masyarakat untuk terus membangun kesadaran akan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan. Semuanya harus saling peduli, menghargai dan menghormati satu sama lain agar pandemi ini segera berakhir.
"Perlu kerjasama antar seluruh komponen masyarakat. Kesadaran harus terus dibangun, dan sosialisasi harus terus dilakukan. Karena, kesadaran untuk pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan itu ternyata tidak mudah," tutupnya.
Sementara itu, Menkes Terawan mengatakan, pemerintah mengucapkan rasa duka dan kehilangan yang sangat besar atas gugurnya para pahlawan kesehatan itu. Mereka harus menjadi teladan, menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.
"Penghargaan dan santunan ini, merupakan wujud betapa tingginya rasa hormat kami pada semua pahlawan kesehatan yang telah gugur itu. Saya mewakili Presiden dan seluruh masyarakat Indonesia, mengucapkan belasungkawa dan penghormatan serta terimakasih yang tulus," kata dia.
Terawan juga meminta seluruh masyarakat tetap kompak dalam menghadapi COVID-19. Semua diminta menyamakan langkah untuk menekan penularan COVID-19 demi masa depan anak cucu.
"Protokol kesehatan harus diterapkan, dimanapun kita berada. Kuncinya hanya satu, disiplin," tutupnya.