Jateng Kirimkan Tim Tes Massif ke Daerah
Sejumlah daerah di Jawa Tengah disebut tidak mau menggelar tes massif untuk mengejar persebaran COVID-19. Pertimbangan citra dinilai menjadi penyebab enggannya daerah tersebut menggelar tes massal kepada masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak hilang akal terhadap masalah itu. Saat ditanya tentang adanya daerah di Jateng yang enggan melakukan tes massal, Ganjar menerangkan telah menerjunkan tim kesehatan dari Provinsi Jateng ke daerah-daerah itu untuk melakukan pengecekan.
"Udah kita tes. Kita cek sendiri dari Pemprov. Dan ternyata, itu ada yang positif," kata Ganjar ditemui usai memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantornya, Senin, 3 Agustus 2020.
Menurut Ganjar, tes massal adalah salah satu cara untuk menurunkan penularan COVID-19. Untuk itu, Ia selalu meminta bupati/wali kota se-Jateng gencar melakukan tes tersebut.
"Sekali lagi saya ingatkan, jangan takut soal citra. Dan daerah yang sudah mulai menguning atau menuju hijau jangan senang dulu, sekarang penambahan ke merah hampir merata di semua daerah," terangnya.
Dari laporan tim ahli penanganan COVID-19, tingkat persebaran COVID-19 di Jateng hampir merata. Angka reproduksi efektif atau RT pada minggu ke-31 meningkat dibanding minggu ke-30.
"Peningkatan ini terjadi terus menerus selama empat minggu terakhir. Artinya apa, ini serius," ucapnya.
Untuk daerah dengan angka reproduksi efektif di atas satu, bertambah enam kabupaten/kota dan menjadi 25 kabupaten/kota. Dengan hasil itu, maka penambahan hampir terjadi di semua daerah.
"Kabupaten Jepara tertinggi dan kami pantau terus, termasuk Solo Raya dan eks karesidenan Kedu yang menjadi perhatian kami. Untuk itu, saat ini kami mengoptimalkan koordinator wilayah di enam eks karesidenan untuk membantu menyelesaikan persoalan-persoalan itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut ada kepala daerah di Jateng yang enggan melakukan tes massal karena khawatir angka positif COVID-19 di daerahnya membengkak. Ia pun meminta semua kepala daerah di Jateng jujur dan tidak takut citra dengan cara terus mengejar kasus positif COVID-19, agar bisa dilakukan penuntasan.