Jatah Pupuk Bersubsidi untuk Banyuwangi Turun Drastis, Kok Bisa?
Pemkab Banyuwangi mendapatkan alokasi urea bersubsidi sebanyak 46.506 ton dan jenis NPK sebanyak 29.933 ton. Kuota untuk Banyuwangi ini mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2022 lalu. Penurunan ini seiring pemberlakuan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022.
"Sesuai Permentan 10, pupuk subsidi diperuntukkan untuk 9 komoditas dari sebelumnya 70 komoditas. Sehingga jumlahnya jelas berkurang, tapi sesuai kebutuhan," jelas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, M. Khoiri, Jumat, 13 Januari 2023.
Dia menjelaskan, alokasi pupuk subsidi urea pada tahun 2022 sebesar 54.955 ton atau berkurang 8.449 ton di tahun 2023. Sedangkan pupuk subsidi NPK mengalami pengurangan sebesar 10.943 ton. Dari 40.876 ton di tahun 2022 menjadi 29.933 ton pada tahun 2023 ini.
Kendati demikian, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan memastikan ketersediaan pupuk subsidi untuk petani di tahun 2023 tercukupi.
“Komoditas tanaman yang dapat pupuk bersubsidi yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao,” kata M. Khoiri.
Untuk mendapatkan pupuk subsidi, lanjutnya, petani harus tergabung dalam kelompok tani dan maksimal kepemilikan lahan 2 hektar. Selain itu, harus terdaftar atau mendaftarkan diri ke dalam e-alokasi.
“Di luar persyaratan itu tadi harus beli pupuk non subsidi,” tegasnya.
Untuk mengetahui petani sudah mendapatkan kuota pupuk subsidi atau belum, Dia meminta petani men-download smart kampung atau bisa juga dilihat di e-Bilaperdu. Pada aplikasi ini, yang bisa melihat hanya yang mempunyai jatah dan terdaftar di e-Alokasi saja.
Besaran pupuk yang diterima masing-masing petani, menurut Khoiri tergantung tanaman yang dibudidayakan. Jika dalam jangka waktu setahun petani menanam padi sebanyak tiga kali, maka di setiap musimnya mereka akan mendapatkan pupuk urea sebanyak 250 kilogram. Artinya, dalam satu tahun petani mendapatkan 750 kilogram pupuk subsidi jenis urea.
“Begitu juga dengan NPK dalam sekali tanam mendapatkan 125 kilogram dikali tiga, maka ketemu 375 kilogram,” katanya.
Data dari Dispertan Banyuwangi, petani yang sudah terdaftar di e-alokasi sejumlah 114 ribu. Data tersebut hampir sama dengan yang terdaftar di e-RDKK. Pada bulan Januari ini, menurut Khoiri, pihaknya akan mendistribusikan pupuk urea sebesar 6.006 ton dan NPK sebanyak 2.481 ton untuk 25 kecamatan di Banyuwangi.
“Sudah saya cek di 25 kecamatan pupuk subsidi sudah tersedia,” ujarnya.