Jasa Jimmy Carter, Presiden ke-39 Amerika sampai Wafat Usia 100 Tahun
Jimmy Carter, Presiden ke-39 Amerika Serikat (AS), meninggal dunia di usia 100 tahun. Pemilik nama lengkap James Earl Carter Jr ini tutup usia di rumahnya di Plains, Georgia, Minggu 29 Desember 2024 sore waktu setempat.
"Pendiri kami, mantan Presiden AS Jimmy Carter, meninggal dunia siang ini di Plains, Georgia," tulis The Carter Center melalui platform media sosial X.
Lembaga tersebut menyebutkan, Jimmy Carter meninggal dunia dengan tenang, dikelilingi oleh keluarganya. Lebih dari setahun, ia menjalani perawatan paliatif.
Jimmy Carter telah didahului oleh kematian istrinya tercinta, Rosalynn Smith Carter, dan seorang cucu. Kini, ia meninggalkan empat anaknya, yakni John William Carter, James Earl Carter III, Donnel Jeffrey Carter, dan Amy Lynn Carter. Cucunya berjumlah 11 orang, dan cicitnya 14 orang.
Dikutip dari laman resmi cartercenter.org, masyarakat umum dianjurkan untuk mengunjungi situs web penghormatan resmi untuk kehidupan Presiden Carter di www.jimmycartertribute.org. Situs ini mencakup buku belasungkawa resmi daring serta materi biografi cetak dan visual yang mengenang hidupnya.
Keluarga Carter telah meminta agar sebagai pengganti bunga, sumbangan diberikan kepada The Carter Center, 453 John Lewis Freedom Parkway NE, Atlanta, GA 30307.
Berikut ini info grafis Presiden ke-39 Amerika, Jimmy Carter:
Info Grafis Jasa Jimmy Carter, Presiden ke-39 Amerika sampai Wafat Usia 100 Tahun
Jimmy Carter, Presiden ke-39 Amerika periode 1977-1981, meninggal usia 100 tahun.
Ia seorang pengusaha, perwira Angkatan Laut, penginjil, politikus, penulis, hingga tukang kayu. Penerima Nobel Perdamaian pada 2002.
Ia memenangkan pemilihan presiden 1976. Mantan Gubernur Georgia ini mengalahkan petahana Partai Republik, Gerald Ford.
Sebelum menjadi presiden, ia selama dua periode menjabat Senat Georgia dan Gubernur Georgia yang ke-76 periode 1971-1975.
Semasa menjabat Presiden Amerika, ia menghadapi tantangan inflasi, krisis energi, dan penyanderaan warga Amerika selama 444 hari di Iran.
Keberhasilannya yang paling diakui adalah kesepakatan perdamaian Camp David pada 1978, mempertemukan Presiden Mesir, Anwar Sadat dan Perdana Menteri (PM) Israel, Menachem Begin.
Masa jabatannya berakhir dengan kekalahan telak dari Ronald Reagan pada Pemilu 1980.
Ia tetap aktif menjalankan misi diplomatik sampai usia 80-an dan membangun rumah untuk kaum miskin di usia 90-an.