Jargas ‘Laris Manis’, Pemkot Minta Tambah Sambungan
Gas bumi yang disalurkan melalui jaringan gas (jargas) di Kota Probolinggo “laris manis”. Dari target 5.025 sambungan jargas terealisasi hingga 5.088 sambungan.
“Karena banyak diminati warga untuk memasak, kami mengajukan penambahan sambungan jargas,” ujar Wali Kota Hadi Zainal Abidin.
Hal itu diungkapkan wali kota saat peresmian jargas di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa, 5 Februari 2019. Tampak hadir dalam peresmian itu Direktur Komersil PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Dhani Pradipta.
Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, kata Habib Hadi, panggilan akrab Wali Kota Hadi Zainal Abidin, meminta tambahan 10.000 sambungan jargas kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sambungan jargas sebanyak itu akan dialokasikan sejumlah kelurahan di Kecamatan Kademangan.
Dikatakan program jargas bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi gas bumi melalui pipa bagi sektor rumah tangga. Lewat dana APBN, pengoperasian dan pengembangan jargas ditugaskan kepada BUMN.
Sementara itu jargas di Kota Probolinggo, secara teknis dilayani oleh PT PGN. “Jargas di Kota Probolinggo sudah menjangkau sekitar 40% rumah tangga di Kota Probolinggo,” ujar Habib Hadi.
Diakui minat warga untuk mendapatkan sambungan jargas sangat tinggi. Terbukti, di Kecamatan Mayangan saja, sebanyak 800 kepala keluarga (KK) rela masuk daftar tunggu (waiting list) demi mendapatkan sambungan jargas.
Habib Hadi yang mantan anggota DPR RI itu mengaku, paham memasuki bulan Maret pembahasan RABN sudah dimulai. “Kami berdoa, mudah-mudahan Kota Probolinggo bisa masuk di penganggaran, jadi akan bertambah sambungan jargasnya,” ujar wali kota.
Seperti diketahui, tarif jargas untuk rumah tangga biasa hanya Rp 4.250 per meter kubik. Sementara untuk tipe R2 atau home industry tarifnya Rp 6.000 per meter kubik.
“Penetapan harga itu sesuai dengan daftar dari BPH Migas,” kata Direktur Komersil PT PGN, Dhani Pradipta.
Keberadaan jarga, kata Dhani, diharapkan memberikan manfaat bagi warga Kota Probolinggo. Karena ketersediannya selama 24 jam dan lebih murah dari tabung gas 3 kilogram. (isa)