Januari 2025, di Banyuwangi Akan Digelar Ajang Lari Tetralogy Journey East Java Run Festival
Pada awal tahun 2025 nanti Banyuwangi akan menjadi tuan rumah ajang lari East Jawa Run Festival (EJRF) yang digelar Polda Jawa Timur. Lomba lari ini mengusup konsep tetralogy journey.
Sesuai dengan konsepnya, EJRF digelar di empat kota yakni Banyuwangi, Kediri, Madiun, dan Surabaya. EJRF ini untuk menunjukkan Jawa Timur aman untuk event sport tourism sekaligus mengangkat potensi ekonomi lokal.
Ketua Panitia EJRF, Bagus Ramadhani menyatakan, event ini digelar di empat kota untuk menunjukkan bahwa Banyuwangi merupakan tempat yang aman, nyaman dan sehat.
Di Banyuwangi, EJRF akan digelar pada 26 Januari 2024. Banyuwangi dipilih sebagai kota pertama penyelenggaraan EJRF karena Banyuwangi kota pertama di Jawa yang disinari matahari.
“Karena masyarakat Banyuwangi sangat ramah dan hangat,” jelas Bagus, Senin, 9 Agustus 2024.
Ajang lari ini akan mempertandingkan beberapa kategori. Mulai funwalk, 5K, 10K dan half marathon 21K. Namun menurutnya, untuk kategori Half Marathon hanya dilaksanakan di Surabaya saja. Selain kategori tersebut, juga akan dipertandingkan untuk kategori pelajar.
“Kelas pelajar dalam rangka mencari bakat muda untuk dilakukan pembinaan,” katanya.
Dengan konsep tetralogy journey, masing-masing peserta yang berpartisipasi di lebih dari satu event berkesempatan untuk mengumpulkan poin berdasarkan performa masing-masing peserta. Sistem akumulasi ini akan menentukan juara umum yang akan digelar pada acara puncak di Surabaya.
Di Banyuwangi, ditargetkan diikuti 2000-3000 peserta. Pendaftaran dibuka mulai 10 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025. Pendaftaran bisa dilakukan di laman www.eastjavarunningfest.com. Ajang ini sekaligus menjadi ajang untuk mendorong pengembangan ekonomil lokal melalui bazar UMKM.
Panitia juga akan mengecek kondisi kesehatan peserta sebelum pelaksanaan. Ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan peserta.
“Sehingga tahu mana yang memang layak ikut dan mana yang dipaksakan untuk ikut,” tegasnya.
Kota Sport Tourism
Dalam kesempatan yang sama, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, Banyuwangi menjadi kota pertama pelaksanaan ajang ini, yang artinya Banyuwangi adalah kota yang aman, nyaman, sehat, dan sejahtera, sehingga dipilih menjadi kota penyelenggara pertama.
“Ini sebuah kehormatan bahwa kita kembali ditunjuk untuk tempat pertama rangkaian run series ini,” katanya.
Guntur menambahkan, terpilih menjadi penyelenggara EJRF sekaligus menasbihkan Banyuwangi menjadi kota yang ramah bagi para olahragawan. Tidak hanya sepeda tapi juga olahraga lainnya. Sehingga semakin mengukuhkan Banyuwangi sebagai kota sport tourism yang nyaman bagi semua kegiatan olahraga.
“Mari kita sambut perhelatan ini dengan sukacita dan penuh kebanggaan, kita sambut sebaik-baiknya sehangat mungkin. Mari kita buktikan kita sebagai kota yang nyaman sportourism” tegasnya.
Dari sisi perekonomian, menurutnya, event ini juga akan menambah geliat perekonomian. Karena akan banyak wisatawan yang akan datang ke Banyuwangi. Baik itu wisatawan yang mengikuti ajang ini maupun keluarganya.
“Ini akan semakin menggerakkan perekonomian masyarakat Banyuwangi,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakapolresta Banyuwangi AKBP I Dewa Putu Eka Darmawan menegaskan, Polresta Banyuwangi siap mengamankan pelaksanaan EJRF. Menurutnya, segenap stake holder yang bergerak di bidang keamanan akan bahu membahu untuk mensukseskan acara ini.
“Kami imbau masyarakat untuk sama-sama menciptakan kenyamanan bagi pelari. Untuk kenyamanan tentu ada rute jalan yang dialihkan, tentu ada pengaturan dari lalu lintas,” ujarnya.